BACA JUGA: PT Timah Tbk Bantu Pembangunan Dua Rumah Ibadah di Bangka Barat
Jumlah telur penyu yang menetas ini diprediksikan akan bertambah, mengingat belum semua sarang keluar anak penyu. Untuk itu, pihaknya bersama tim gabungan akan terus melakukan pemantauan.
BACA JUGA: PT Timah Tbk Fasilitasi Mitra Binaan Dapatkan Sertifikasi Halal
"Telur yang menetas baru 15 persen dari total telur yang kita masukkan ke sarang. Jumlah ini terbilang bagus, karena kalau keterangan pelaku telur penyu itu sudah tiga hari mereka kumpulkan.
BACA JUGA: PT Timah Tbk Tanam Mangrove di Pesisir Pantai Sungai Baru Bangka Barat
Belum lagi proses translokasi dengan jarak yang cukup jauh juga turut memberikan dampak ke telur penyu, meski baru 15 persen ini merupakan keberhasilan yang luar biasa karena telur penyunya masih bisa menetas," jelas Langka.
BACA JUGA: Tahun 2022, PT Timah Tbk Bakal Tenggelamkan Ribuan Artificial Reef
Menurut Langka, dengan menetasnya telur-telur penyu ini menunjukkan Pantai BIO memang cocok sebagai tempat untuk penetasan telur penyu.
BACA JUGA: Bulan Bakti PT Timah Tbk Hadir di Toboali, Khitanan Massal dan Donor Darah
Selain itu, pengawasan yang dilakukan secara rutin yang dilakukan PT Timah Tbk membuat para telur penyu itu aman dari gangguan predator lainnya.
"Kawasan pantai BIO memang cocok sebagai tempat penetasan alami telur penyu ini. Karena memang sebelumya sering ditemukan penyu berada di kawasan ini," ucapnya.
Untuk sementara, anak penyu ini ditempatkan di Fiber yang diisi dengan air pantai sebelum nantinya akan dilepaskan kembali ke laut. Rencana anak-anak penyu ini akan dirilis ke Pulau Ketawai Bangka Tengah, pada Selasa (2/8/2022).
"ALOBI mengapresiasi seluruh langkah pihak yang tergabung dalam proses awal, Pol Airud Polda Babel, PT Timah Tbk dan BKSDA Sumsel Babel. Penyu ini hewan dilindungi karena memiliki fungsi yang sangat penting di dunia," ucapnya.
Langka mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bekerja sama untuk tidak mengkonsumsi telur penyu. Karena penyu ini merupakan hewan yang dilindungi.
"Stop konsumsi telur penyu, karena penyu merupakan satwa yang dilindungi dunia. Penyu memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut yang sehat," ujar Langka.
Langka berharap di Bangka Belitung memiliki pusat penyelamatan biota laut, pasalnya banyak sekali ditemukan kasus terdamparnya penyu, lumba-lumba dan dugong. Sehingga, jika ada ditemukan kasus seperti ini kembali nantinya Babel memiliki tempat untuk menyelematkan.