Hambali mengakui perbuatannya. Dia menjelaskan, sebelum menghabisi nyawa korban, ia sempat minum alkohol bersama Dea. Lalu keduanya cekcok.
"Dea minta putus. Lalu saya tanyakan alasannya. Bahkan saya sempat meminta untuk tidak putus. Karena saya masih sayang sama dia. Tapi dia tetap tidak mau," katanya.
Kesal dengan penolakan Dea, lalu Hambali masuk ke dalam kamar korban yang letaknya tak jauh dari kafe tersebut.
Saat masuk ke kamar, Hambali melihat ada satu buah pisau di tempat peralatan rias wajah korban. Lalu dia mengambil pisau tersebut.
"Saya sudah biasa keluar masuk ke kamar itu. Sebab para pekerja sudah tahu kalau saya dan Dea ada hubungan," ujarnya.
Kemudian, muncul niatan Hambali ini untuk menakut-nakuti korban dengan pisau itu. Akhirnya pisau itu diletakkan di samping celana pelaku.
Lantas Hambali menghampiri Dea. Awalnya dia hanya berniat ingin menakuti, namun langsung berubah kalap.
"Saya menusuk korban hingga berkali-kali. Saya sama sekali tidak ada niatan atau berencana untuk membunuh Dea," pungkasnya.(kin)