Kami juga libatkan peternak lokal dari masing-masing wilayah. Untuk yang di luar Pulau Bangka juga PT Timah Tbk melibatkan peternak lokal," ucapnya.
Menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, menurutnya pihaknya akan melakukan dua kali pemeriksaan hewan kurban sebelum didistribusikan kepada penerima.
BACA JUGA:Penderita Kanker Nasofaring Stadium Empat Terima Bantuan Biaya Pengobatan dari PT TIMAH Tbk
"Memang PMK ini sedang menjadi perhatian kita bersama, makanya kita juga selektif memilih sapi.
Untuk yang kita ambil dari peternak lokal itu mereka harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan yang dinyatakan bebas PMK, kondisi kesehatan hewannya baik dan sudah cukup usia," sambungnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan untuk memastikan hewan tersebut sehat, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan kembali sapi sebelum didistribuksikan kepada penerima.
BACA JUGA:PT Timah Tbk Bersama Grup MIND ID Pamerkan Produk di Green Enviroment and Forestery Expo
"Kita melakukan pemeriksaan dua kali, pertama saat kita memilih sapinya apakah itu sudah dilengkapi SKKH dan memenuhi persyaratan.
Pemeriksaan kedua akan dilakukan saat sapi akan didistribusikan ke masing-masing penerima. Screening ini penting untuk memastikan sapi-sapi ini betul-betul sehat," sebutnya.
Jumlah sapi yang didistribusikan PT Timah Tbk tahun 2022 ini lebih banyak dibandingkan tahun 2021. Dimana tahun 2021 hewan kurban yang disalurkan sebanyak 203 ekor.