BANGKA TENGAH - Taming (43) warga Desa Kurau, Kabupaten Bangka Tengah lama menjalani profesi sebagai nelayan. Kapal untuk melaut menjadi salah satu sarananya untuk mengais rezeki di lautan.
Taming pergi mencari ikan hingga ke Pulau Gelasa, tak jarang baru kembali ke Kurau sekitar 5-7 hari. Hasil tangkapannya langsung dijual di lautan, untuk itu dirinya membutuhkan kapal besar agar bisa melaut dengan aman dan nyaman.
Baginya, mencari rezeki di lautan penuh dengan risiko, seperti cuaca yang tak menentu. Angin yang kencang hingga berbagai bahaya yang mengintai. Namun, sudah lama menjadi pelaut membuat dirinya sudah terbiasa mengalami hal ini.
Untuk sekali pergi melaut bersama dua rekannya, Taming membutuhkan modal cukup besar untuk ransum dan bahan bakar. Namun, hasilnya terbilang cukup maksimal untuk menopang perekonomian keluarga.
Kendati demikian, Taming mengakui dirinya kerap mengalami kendala dalam permodalan, karena dirinya harus menutupi biaya perawatan kapal, belum lagi jika ada musibah seperti kapal pecah, jaring yang menyangkut.
"Kita harus punya modal pegangan selain untuk ransum dan bahan bakar, karena kan kita tidak tau kalau dilaut kadang cuaca tidak menentu kapal bisa saja rusak. Sehingga ini juga perlu biaya perbaikan dan perawatan agar kapal tetap bisa melaut," ucapnya.
"Risiko di laut ini banyak, kadang jaring putus. Itu otomatis kita harus beli jaring baru sehingga ini butuh modal lagi," sambungnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan untuk menambah modal usaha dirinya memanfaatkan Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk. Baginya program ini sangat membantunya untuk menambah modal.
"Sekali berangkat kadang bisa dapat 1 ton, tergantung lah kalau rezeki di laut ini tidak menentu. Biasanya sampai ke Pulau Gelasa tergantung ada atau tidak ikannya," ucapnya.
Ia mengatakan, dari pinjaman modal PT Timah Tbk dirinya bisa menambah satu kapal baru. Saat ini Taming sudah memiliki dua kapal untuk melaut. Dengan bertambahnya kapal, tak dipungkiri pendapatannya semakin bertambah dan juga tenaga kerjanya bertambah.
Dari pinjaman modal PT Timah Tbk juga dirinya bisa menambah peralatan tangkap seperti jaring dan lainnya. Serta membantu untuk biaya perawatan kapal lamanya.
"Alhamdullillah, sekarang sudah dua kapalnya. Jadi kalau satunya enggak melaut ada kapal satunya. Sangat membantu lah pinjaman modal dari PT Timah Tbk dari satu kapal sekarang punya dua," ucapnya.
Bagi dia, banyak manfaat yang dirasakan dengan menjadi mitra binaan PT Timah Tbk, dirinya bisa mendapatkan modal tanpa persyaratan yang rumit.
"Banyak sekali manfaatnya, semoga program ini bisa berlanjut. Jadi bisa terus membantu pelaku usaha nelayan seperti saya ini," ucapnya. (pas/rel)