Kasus Positif di Babel Terus Tinggi, Kemarin (25/7) Tertinggi Se-Sumbagsel

Senin 26-07-2021,06:52 WIB
Editor : babelpos

ANGKA kasus harian orang terpapar Covid-19 di Bangka Belitung (Babel) masih terus tinggi. Bahkan kemarin masih di angka 600 lebih, tepatnya 626 kasus. Demikian ini dilaporkan Satgas Penanganan Covid-19 Babel, Minggu (25/7). -------------- ANGKA positif Babel untuk hari Minggu (25/7) itu, bahkan tertinggi dibanding Provinsi tetangga seperti Sumatera Selatan (388), Bengkulu (275), Jambi (192), dan Lampung (399). Disamping penambahan kasus baru, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Babel Mikron Antariksa mengatakan, pihaknya juga mencatat penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia. \"Yang meninggal dunia ada 11 orang, dan yang dinyatakan sembuh 358 orang\" jelasnya, tadi malam. Dengan penambahan ini, lanjut Mikron, kumulatif orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Babel sudah di angka 30 ribu kasus. \"Jadi kumalatif kasus Covid-19 sebanyak 30.008, data sembuh mencapai 24.544 orang dan yang meninggal dunia ada 506 orang,\" bebernya. Situasi penularan yang kian mengkhawatirkan, Babel kini ditetapkan pemerintah pusat untuk melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV dan III. Adapun 8 kebijakan yang dimbil Gubernur Babel Erzaldi Rosman dengan kesepakatan bersama Forkompimda Babel meliputi pembatasan kapasitas pembeli di pasar tradisional dan waktu operasional sampai Pukul 20.00 WIB. Kemudian, tempat ibadah tetap dibuka dengan pembatasan jumlah jamaah 50 persen. Tempat hiburan ditutup 100 pesen, perkantoran di level IV tutup 100 persen kecuali level III masuk dengan kapasitas pegawai 25 persen. Pihaknya juga meniadakan izin pesta pernikahan. Kebutuhan oksigen akan dicatat ke penyedia untuk tetap berproduks agar tidak terjadi kemacetan. Bantuan sosial didistribusikan mulai Senin melibatkan ini perbankan, Bulog, BPKP dan DJPb. Kemudian sosialisasi secara baik dan benar ke masyarakat dengan maksimal. Gubernur Erzaldi mengungkapkan, pemberlakuan PPKM level 3 maupun level 4 merupakan keputusan Pemerintah Pusat. Sehingga kebijakan tersebut harus dijalankan oleh pemerintah daerah dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat. \"Sebelumnya kami sudah menggelar rapat koordinasi dengan mengundang seluruh Forkopimda Kabupaten/Kota, sampai ke jajaran Kecamatan dan Desa. Kami sampaikan bahwa kita sudah masuk kriteria PPKM level 4, dan harus segera menerapkan kebijakan yang berkenaan dengan PPKM level 4,\" katanya Kembali dijelaskan Gubernur, jika menilik dari peraturan Pemerintah Pusat yang merujuk pada rekomendasi organisasi kesehatan dunia WHO, aktivitas di daerah PPKM level 4 harus ditutup total. Sementara, pada level 3 dilakukan pembatasan. \"Seharusnya di level 4 ini sesuai standar protokol kesehatan yang dikonfirmasi oleh WHO, artinya tutup semua,\" katanya. Hanya saja, dirinya sebagai pengambil kebijakan tertinggi di Babel tidak serta merta melakukan penutupan melainkan pembatasan, namun tetap memperhatikan kelangsungan hidup masyarakat terutama persoalan ekonomi, yang sejauh ini menjadi sektor utama yang terkena imbas akibat pandemi ini. Ia tidak ingin ekonomi masyarakat menjadi lumpuh, sehingga mengakibatkan masyarakat semakin terpuruk. Untuk itu, Gubernur bersama para jajaran Forkopimda Babel sepakat mengambil beberapa kebijakan yang tidak merugikan masyarakat secara luas, namun tidak mengabaikan protokol kesehatan yang ditetapkan. \"Kita melihat kondisi daerah kita beda dengan daerah luar. Kalau di luar sana, PPKM level 4-nya tutup, tetapi kita lihat kondisi di sana seperti apa. Pengalaman itulah yang bikin kita diskusi agar kita bisa mengambil kebijaksaan yang pas dan tepat,\" katanya. Ia pun bersyukur seluruh lini, baik pemeritahan di level Kabupaten/Kota maupun lapisan terbawah telah sepakat untuk bersama-sama berjibaku menanggulangi Covid-19, dan menjalankan berbagai langkah strategis yang sudah disepakati bersama. \"Sejauh ini kondisi ekonomi kita Alhamdulillah baik sekali dibanding daerah lain. Sebab ketika ekonomi terjun payung akan sulit mengangkatnya kembali, sehingga ekonomi masyarakat akan terpuruk. Ini yang harus dipertimbangkan,\" katanya. Pertimbangan inilah, sehingga membuat Gubernur menjadikan langkah kebijakan pemerintah dalam pengambilan keputusan, dengan tetap mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat. \"Ikhtiar tetap jalan terus, yang pasti kebijakan pemerintah bertujuan ingin masyarakat kita terlindungi, sehat, namun tidak lantas membuat ekonomi kita menjadi tergerus turun, sehingga membuat masyarakat lebih terpuruk. Pada dasarnya pemerintah ingin masyarakatnya terlindungi,\" katanya menambahkan. Untuk itu, gubernur mengharapkan peran masyarakat untuk ikut mendukung pula kebijakan yang telah ditetapkan dengan meningkatkan kesadaran dalam penerapan protokol kesehatan. \"Kebijakan ini harus segera diikuti oleh seluruh masyarakat, jangan sampai masyarakat anti atau tidak mau mengikuti kebijakan ini. Kita berbicara keselamatan masyarakat semua bukan orang-perorang,\" katanya.(jua)

Tags :
Kategori :

Terkait