PANGKALPINANG - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto menyebut bahwa cabai masih menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Provinsi Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang.
Atas kondisi ini, pihaknya pun terus berupaya mengantisipasi hal tersebut, salah satunya dengan menjadikan Ibukota Provinsi Bangka Belitung ini sebagai klaster cabai.
Seperti diketahui, kata Budi Widihartanto, pada Desember 2021, Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 1,27 persen secara bulanan atau 3,60 persen secara tahunan dan cabai menjadi penyumbang inflasi secara spesial.
BACA JUGA: Budi Widihartanto Resmi Nakhodai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Babel
\"Jadi kenapa klaster cabai kita lakukan di Pangkalpinang, karena memang sampai ini menjadi penyumbang inflasi tertinggi. Karena pasarnya jelas, harganya masih tinggi untuk menstabilkan ini suplai perlu dinaikkan,\" ujar Budi usai melakukan panen cabai di Demplot Cabai Kelompok Tani Makmur di Kelurahan Tuatunu Indah, Kecamatan Gerunggang, Kamis (24/3/2022).
Budi Widihartanto menjelaskan, pengembangan komoditas cabai di Kelompok Tani Makrnur ini, merupakan program pengendalian inflasi dan replikasi klaster cabai yang dilaksanakan pada tahun 2021 di dua Kelopak Tani, dua Kelompok Wanita Tani, dan dua Kelompok PKK.
Kegiatan ini, katanya, diawali dengan adanya bantuan teknis pelatihan pertanian ramah lingkungan berbasis MA-11 dengan menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) yang dilaksanakan pada bulan Juni 2021.
\"Diharapkan pertanian ramah lingkungan berbasis MA-11 ini dapat diimplementasikan, mengingat pemanfaatan ini dapat menekan biaya produksi yang sangat rendah bagi petani,\" katanya.
Lebih lanjut dijelaskannya, pelaksanaan program pengembangan komoditas cabai di Kota Pangkalpinang ini tentunya terselenggara dengan bantuan dan sinergi dari berbagai pihak.
\"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Walikota Pangkalpinang, Ibu Ketua Penggerak PKK Pangkalpinang, Dinas Pangan dan Petanian beserta jajarannya serta seluruh mitra strategis Bank Indonesia, yang telah bersama-sarna, berkomitmen untuk mendorong terjaganya inflasi dan ketahanan pangan di Bangka Belitung, serta mendukung terselenggaranya acara ini. Ke depannya, kolaborasi dan sinergi yang baik antar lembaga kami harapkan dapat terus ditingkatkan,\" harap Budi Widihartanto.
Sebab, kata Budi Widihartanto, untuk mendorong swasembada pangan ini, tentunya dibutuhkan kolaborasi dan sinergi antar instansi, termasuk pemerintah daerah. Sehingga, kedepannya, pemenuhan konsumsi cabai di Bangka Belitung dapat terpenuhi oleh pasokan lokal.
\"Untuk solusi jangka pendek, Kerjasama Antar Daerah menjadi salah satu solusi pemenuhan komoditas pangan daerah dengan adanya pendantanganan MoU antara daerah satu dengan daerah lain. Dengan adanya Kerjasama Antar Daerah ini, dapat menghubungkan daerah surplus dengan daerah defisit pangan sehingga dapat menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga,\" tuturnya
Budi Widihartanto mengatakan, dtahun 2021, telah dilaksanakan penandatanganan MoU KAD antara Provinsi Lampung dan Provinsi Bangka Belitung dan PKS KAD antara BUMD Prov. Lampung (PT Wahana Raharja) dan BUMD Prov.Bangka Belitung (PT Bumi Bangka Belitung Sejahtera).
\"Untuk itu, kami juga mendorong kota Pangkalpinang melakukan Kerjasama Antar Daerah dengan kabupaten/kota lain di Indonesia baik secara B2B (Business to Business) maupun G2G (Government to Government). Bank Indonesia Babel dapat memfasilitasi Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk
terselenggaranya kerjasama tersebut dengan daerah lain,\" tandasnya. (pas)