KOBA - Akibat pandemi Covid-19, volume limbah medis ikut bertambah setiap tahunnya dan berasal dari berbagai tempat seperti fasilitas layanan kesehatan, rumah sakit darurat, tempat isolasi, karantina mandiri, uji deteksi, kegiatan vaksinasi dan masih banyak lagi.
Sejalan dengan penambahan volume limbah medis, biaya pemusnahan juga menjadi lebih besar, guna mengatasi permasalahan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) sampai mengirimkan limbang medisnya ke Semarang, karena harga jasa pemusnahan yang ditawarkan jauh lebih murah.
\"Jadi guna mengurangi biaya pemusnahan limbah medis, kami dari Dinas Kesehatan Bateng melakukan kerjasama dengan PT. Artama Sentosa Indah, salah satu perusahaan di Semarang, Jawa Tengah yang bergerak dibidang pengolahan limbah,\" ujar Kepala Dinas Kesehatan Bateng, drg M. Anas Ma\\\'ruf, Senin (28/3/2022).
Dikatakan Anas, kerjasama tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2021 lalu, tepat saat kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya.
\"Tahun 2020 lalu limbah medis ini kami masih kirimkan ke RSUD Depati Amir Pangkalpinang denga biayanya Rp75.000 per kg, sedangkan melalui kerjasama dengan perusahaan di Semarang ini, biaya yang dikeluarkan ternyata lebih murah, yakni Rp25.000 per kg,\" ungkapnya.
Ia menuturkan limbah medis tersebut juga akan dijemput langsung oleh petugas dari perusahaan PT. Artama Sentosa Indah, Semarang.
\"Lumayan untuk berhemat, bahkan biayanya juga lebih murah dan diambil oleh petugasnya langsung. Jadi, kita tinggal menghubungi mereka via telepon jika sampah atau limbah kita sudah banyak,\" jelasnya.
Kata Anas, proses pengiriman limbah medis tersebut dilakukan dengan mengumpulkan limbah-limbah medis yang ada di setiap puskesmas, yang kemudian limbah yang ada di puskemas tersebut, dikumpulkan secara terpadu di RSUD Bangka Tengah.
\"Setelah itu, nanti ada porternya yang akan mengambil limbah medis tersebut menggunakan mobil kontainer dan barulah dikirim ke Semarang,\" imbuhnya. (sak/ynd)