Ini Sederet Catatan Buruknya Pelayanan RSBT Atas Pasien yang Akhirnya Viral

Ini Sederet Catatan Buruknya Pelayanan RSBT Atas Pasien yang Akhirnya Viral

Konfrensi pers kasus kematian bayi 11 bulan di RSBT Pangkalpinang. --Foto Reza

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) merupakan satu-satunya yang menyandang status milik badan usaha negara (BUMN). Sehingga tak salah kalau sampai ada tuntutan masyarakat untuk mendapat pelayanan medis yang maksimal dari rumah sakit plat merah. Namun harapan itu tak jarang justeru kerap dirasakan kekecewaan yang mendalam dari pasien.

Kasus dugaan kelalaian medis yang menyebabkan pasien bayi Al Zahyan meninggal dunia baru-baru ini bukan kali pertama terjadi. Melainkan sudah berulang kali kasus serupa. Hanya saja tidak sempat viral seperti pada kasus bayi Al Zahyan ini.

Dari jejak digital yang dirangkum Babel Pos, sederet kasus dugaan kelalaian medis yang terjadi di rumah sakit milik BUMN itu sempat menimpa pasien lakalantas, almarhum Novriansyah (19) di tahun 2024 lalu. Keluarga sempat menyatakan kekecewaanya atas dugaan pembiaran pasien yang mengalami luka parah di bagian kepala.

Saat pasien kritis dibawa ke RSBT, hanya mendapat alat pendeteksi detak jantung, oksigen, dan infus. Sementara luka di kepala -dengan darah yang terus mengucur- tanpa ada tindakan medis apapun, dengan alasan tidak ada BPJS serta penuhnya ruang ICU saat itu.

BACA JUGA:Siap-siap Publik Akan Kecewa, Pihak RSBT Ogah Untuk Transparan Hasil Investigasi

BACA JUGA:Datang dari Jakarta, Ombudsman RI Awasi Investigasi Kematian Bayi 11 Bulan di RSBT Pangkalpinang

Sementara itu di tahun 2017 justeru sempat heboh karena buruknya pelayanan RSBT sehingga mendapat sorotan KPAI (komisi perlindungan anak Indonesia). Saat itu pihak RSBT menolak untuk menangani pesalinan seorang ibu bernama Rahayu, dengan alasan ruangan bersalin penuh.

Pasien tersebut lalu dirujuk ke rumah sakit lain yang cukup jauh. Akibatnya sang pasien melahirkan di dalam kendaraan. Apesnya lagi, bayi laki-laki yang lahir prematur itu pun akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama 2 hari. 

Nah, dari pelajaran berharga itu akankah RSBT ke depanya dapat berbenah diri. Semoga!

BACA JUGA:Terungkap Alasan Kakek 62 Tahun Habisi Pacarnya di Toboali

BACA JUGA:Hasil Autopsi Kasus Dugaan Bullying Hingga Meninggal Dunia di Toboali: Ada Kekerasan Fisik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: