Tambah Lagi Putra Belitong Jadi Profesor di Unpad, Bicara Keadilan Ruang dan Lingkungan

Prof. Dr. Maret Prianta, S.H., M.H (kanan) yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Unpad Bandung, Selasa (19/8/2025)-Ist--
BABELPOS.ID, - Dari tanah Kelapa Kampit, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini lahir lagi seorang profesor yang mengukir namanya di kancah akademik nasional.
Selasa (19/8/2025), Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung mengukuhkan delapan Guru Besar baru, dan salah satunya adalah sosok dengan akar darah Belitong: Prof. Dr. Maret Prianta, S.H., M.H.
Bagi masyarakat Belitung atau Pulau Belitong, setiap kabar ada “anak daerah” yang berhasil menembus gelar profesor bukan sekadar berita biasa.
Itu seperti menyalakan lagi semangat bahwa pulau kecil di ujung timur Sumatera ini menyimpan banyak potensi besar. Ada rasa bangga yang meluap, karena nama Belitong kembali disebut di panggung akademik nasional.
BACA JUGA:Pengamanan Kegiatan Pawai di Basel, Polres Basel Terjunkan Personel Segini
Jejak Keluarga Pejuang Babel
Prof. Maret bukan orang asing bagi warga Babel. Ia adalah putra almarhum Drs. Asmawie Asmad, B.E., tokoh yang ikut memperjuangkan berdirinya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan pernah menjabat sebagai pejabat di Pemprov Babel.
Ayahnya dikenal sebagai sosok masyarakat yang teguh, dan kini estafet itu seolah hidup dalam diri sang anak.
Meski lahir di Bandung 44 tahun lalu, Maret tak pernah melepaskan identitasnya sebagai orang Belitong. “Saya tetap menempatkan diri sebagai orang Belitong,” begitu ia tegaskan.
Pernyataan sederhana, tapi bagi warga Pulau Belitung, itu seperti pengakuan yang memeluk kampung halaman Kelapa Kampit.
BACA JUGA:Amalan doa Rebo Wekasan 20 Agustus 2025, ini bacaan Arab, Latin & arti
Karier akademiknya pun tak main-main. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Unpad, meniti jalan panjang hingga dipercaya menjadi Wakil Dekan Fakultas Hukum, sebelum akhirnya dikukuhkan sebagai Guru Besar.
Bicara Lantang soal Keadilan Lingkungan
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Maret langsung menguliti masalah nyata: ketidakadilan tata ruang dan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: