Belitung pindahkan aktivitas logistik dari pelabuhan Tanjung pandan ke Tanjung Batu

Bupati Belitung, Djoni Alamsyah.--
BABELPOS.ID - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berencana memindahkan aktivitas logistik dari pelabuhan Tanjungpandan menuju pelabuhan Tanjung Batu, guna meningkatkan pelayanan pelabuhan dan penataan kota wisata Tanjungpandan.
"Pelabuhan yang direncanakan untuk dipindahkan adalah pelabuhan Tanjungpandan yang saat ini dikelola oleh PT. Pelindo," kata Bupati Belitung, Djoni Alamsyah di Tanjungpandan, Senin.
BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Pangkalpinang Produksi Sarang Lovebird, Siap Masuk Pasar
Hal ini disampaikan dalam sidang paripurna DPRD Belitung dengan agenda jawaban eksekutif atas pandangan umum legislatif terhadap penyampaian Raperda RPJMD Belitung Tahun 2025-2029.
Menurut dia, lokasi baru yang direncanakan menjadi aktivitas logistik menggantikan pelabuhan Tanjungpandan adalah Pelabuhan Tanjung Batu.
BACA JUGA:Kadindik Ingatkan Agar Jangan Ada Pungutan yang Memberatkan Orang Tua Siswa
Ia mengatakan, proses pemindahan saat ini sedang dalam tahap pembahasan kerja sama.
"Infrastruktur utama pelabuhan sudah siap untuk menampung kapal- kapal dari Tanjungpandan. Namun, infrastruktur pendukung seperti jalan, listrik, dan air bersih masih perlu ditingkatkan," ujarnya.
Disampaikan, pemerintah daerah saat ini telah menyiapkan strategi dan argumentasi penguatan dalam rangka memindahkan aktivitas logistik dari pelabuhan Tanjungpandan menuju pelabuhan Tanjung Batu diantaranya adalah sinergi dan kolaborasi multi pihak.
BACA JUGA:Harumkan Asa, Lepas dengan Haru: Orang Tua Hantarkan Anak ke Pondok Pesantren Pemali PT Timah
"Pemda telah membentuk Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT. Pelabuhan Tanjung Batu Belitung Indonesia yang akan bersinergi dengan Kementerian Perhubungan, KSOP Tanjungpandan, dan PT. Pelindo guna memastikan pengelolaan pelabuhan profesional dan berstandar nasional," katanya.
Selain itu, lanjut dia, dukungan infrastruktur dan lahan saat ini sudah disediakan seluas 50 hektare untuk pengembangan pelabuhan, kawasan industri, dan logistik terpadu.
"Lokasi pelabuhan Tanjung Batu berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I sehingga mendukung konektivitas nasional dan internasional," ujarnya.
Di sisi lain, hal ini merupakan integrasi program nasional dan visi daerah yang sejalan dengan program tol laut nasional.
BACA JUGA:Megahnya Puskesmas Pasir Putih, Persembahan Molen untuk Kesehatan Pangkalpinang
"Pengembangan pelabuhan Tanjung Batu akan membantu menekan disparitas harga dan memperkuat distribusi logistik untuk mendukung visi Kabupaten Belitung yakni maritim kawasan barat dengan infrastruktur modern menuju masyarakat sejahtera," katanya.
Dirinya berkeyakinan, dengan pemindahan aktivitas logistik dari pelabuhan Tanjungpandan menuju pelabuhan Tanjung Batu akan memberikan dampak ekonomi dan sosial yang positif antara lain akan menjadi gerbang ekspor dan impor komoditas unggulan seperti kaolin, pasir kuarsa, CPO serta membuka lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing ekonomi lokal.
BACA JUGA:Plt Kakanwil Kemenkum Babel Audiensi ke Bupati Bangka Tengah, ini yang dibahas
Selanjutnya, kata Djoni Alamsyah, adalah untuk mendukung pariwisata dan industri pengolahan, memperkuat transformasi ekonomi dari sektor pertambangan ke sektor produktif lainnya.
"Konektivitas yang lebih baik akan memperlancar distribusi, memperkuat perdagangan, dan mendukung pertumbuhan wisatawan," ujarnya.
Yang tidak kalah penting, lanjut dia, pemindahan aktivitas logistik pelabuhan Tanjungpandan menuju pelabuhan Tanjung Batu sebagai wujud penataan kota Tanjungpandan.
"Relokasi aktivitas pelabuhan akan mengurangi kepadatan lalu lintas di pusat kota. Rencana pembatasan operasional truk mulai dilakukan di tahun 2026 guna mendukung tertib lalu lintas dan kenyamanan masyarakat sesuai dengan Perda RTRW," katanya.
BACA JUGA:Ekonomi Lemah, UKT Mahasiswa Terdampak, Gali Potensi Baru
Djoni Alamsyah menambahkan, lokasi pelabuhan lama yang berada di pusat kota menyulitkan pengembangan karena keterbatasan lahan dan sering menimbulkan kemacetan.
"Aktivitas pelabuhan di Tanjungpandan juga terganggu oleh pendangkalan kolam dan alur pelayaran serta pasang surut air laut yang tinggi kurang lebih dua meter mengakibatkan keterbatasan waktu operasional kapal, penundaan dan antrean kapal, risiko kandas dan kerusakan kapal, biaya bongkar muat lebih tinggi dan waktu yang tidak efisien, gangguan terhadap distribusi logistik, ekspor-impor, dan kebutuhan pokok masyarakat," ujarnya .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: