Kasus Predator Anak di Basel, Rina Tarol: Kemenag Jangan Lepas Tangan

Rina Tarol--Foto: Ilham
BABELPOS.ID, TOBOALI - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Babel dari dapil Bangka Selatan (Basel), Rina Tarol, geram atas kasus predator anak yang dilakukan seorang ustadz terhadap santri binaannya.
Kekesalan ini bukan tanpa alasan, karena terjadi di sebuah lembaga pendidikan agama dan parahnya lagi korban diduga berjumlah hingga belasan anak.
Hal ini disampaikan Rina Tarol seusai menggelar kegiatan Penyebarluasan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Kelurahan Teladan, Sabtu (24/05).
"Saya miris setelah mendengar kejadian dugaan predator anak ini, karena kasus ini terjadi di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) dan diduga pelakunya adalah orang di dalam lingkungan itu juga," sebutnya.
BACA JUGA:Oknum Ustadz di Basel Jadi Predator Anak, 12 Santri Jadi Korban
BACA JUGA:Breaking News! Ada Ustadz di Basel Cabuli Santrinya, Korban Belasan Orang
Ia meminta Pemda menurunkan tim pendampingan psikologis kepada para korban. Kepada Kementerian Agama (Kemenag) di wilayah ia juga meminta jangan lepas tangan atas kejadian ini.
"Kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi, apabila pengawasan terhadap Ponpes ini benar benar di lakukan. Bukan asal menerima laporan saja tanpa melakukan pengawasan langsung," tandasnya.
"Kemenag jangan sampai lepas tangan atas kejadian ini, karena mereka juga ikut bertanggung jawab, apalagi ini di lembaga pendidikan Ponpes," terangnya.
BACA JUGA:Kasus Ustadz Predator Anak, PJ Bupati Haris Geram: Saya Malu! Berimbas Nama Baik Daerah
BACA JUGA:Breaking News! Sehari Jalan Raya Bateng Renggut 2 Nyawa, Pagi Guru, Malam Ustadz
Dikatakannya, merebaknya pendirian Ponpes di Babel ini juga harus diawasi dan verifikasi baik secara administratif maupun faktual. Jangan hanya sekedar mengambil dana hibah. Tetapi Kemenag harus selektif lagi melakukan pengawasan melekat di Ponpes.
Dalam waktu dekat lanjut Rina, pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan serta Kemenag agar mencari bagaimana penyelesaian permasalahan ini dan pengawasan terhadap Ponpes.
"Jangan sampai merebaknya Ponpes di Babel ini, hanya sekedar dana hibah saja, tetapi bagaimana Kemenag maupun dinas terkait memastikan pengawasan ini lebih teliti lagi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: