Angkat Pena Lawan Kebodohan, Santri Bisa Jadi Presiden

Angkat Pena Lawan Kebodohan, Santri Bisa Jadi Presiden

Yayasan Bahrul Ulun Islamic Center.--

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT- Di zaman revolusi fisik para kyai dan santri mengangkat senjata. Mereka berjuang melawan penjajah. 

Penjajah telah pergi.

Indonesia merdeka. Tapi bukan berarti perjuangan para santri selesai.

"Santri di masa sekarang bertugas untuk menyambung perjuangan para kyai dan santri terdahulu," ujar Kabag SDM Polres Bangka AKP Waliyuddin. 

BACA JUGA:Penyelesaian RDTR, Pemkab Basel Mendapatkan Bantuan 4 Mahasiswa

Perwira dengan tiga balok di pundak menyampaikan hal ini ketika menjadi inspektur upacara (Irup) Hari Santri Nasional 2024, di lapangan Ponpes Bahrul Ulum kompleks Islamic Centre Sungailiat, Selasa (22/10).

Waliyudin menyampaikan amanat tertulis dari menteri agama.

BACA JUGA:Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif, PT Timah Gelar Workshop Perempuan Berdaya Tumbuh Bersama

Di masa sekarang, Waliyudin melanjutkan, perjuangannya bukan lagi berbentuk fisik.

Lawannya adalah kebodohan.

Maka senjatanya adalah pendidikan.

Bukan bambu runcing. "Santri harus angkat pena.

Belajar dengan sungguh-sungguh untuk masa depan lebih baik," ucapnya.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) juga mutlak dikuasai santri. Sebab di masa sekarang Iptek sudah menjadi kebutuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: