4 Jenis Penyakit Jantung dan Gejalanya
Ilustrasi sakit jantung --Foto: ist
Kondisi ini sering kali menyebabkan aritmia atau gangguan irama jantung yang fatal, jauh sebelum manifestasi gejala gagal jantung terjadi. Hal ini berkaitan dengan insidensi henti jantung atau kematian jantung mendadak yang lazimnya dijumpai pada pasien usia muda dengan penampilan sehat tanpa gejala sebelumnya.
BACA JUGA:Catat! Semua Umur Perlu Vitamin D
BACA JUGA:Ini Manfaat Mentimun untuk Kesehatan
Gejalanya
Siapa saja dapat mengalami kardiomiopati, terlepas dari usia atau jenis kelaminnya. Namun, beberapa kelompok lebih berisiko terkena kardiomiopati, termasuk kelompok orang dengan riwayat penyakit dalam keluarga, faktor genetik, riwayat infeksi atau peradangan jantung, penyakit sistemik, dan penyintas kanker.
Gejala kardiomiopati sering kali bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit. Gejala umum yang mungkin dialami meliputi, sesak napas, kelelahan, pembengkakan, nyeri dada, berdebar dan pingsan terutama saat berolahraga.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis kardiomiopati, dokter akan menggunakan beberapa metode pemeriksaan spesifik selain pemeriksaan fisik, antara lain Elektrokardiografi (EKG), Ekokardiografi, pemeriksaan laboratorium darah, MRI jantung, tes genetik, hingga biopsi jantung.
Ekokardiogram adalah metode non-invasif dan sangat praktis serta efektif dalam mengidentifikasi perubahan struktural yang terkait dengan kardiomiopati.
Ekokardiogram menghasilkan gambar jantung dengan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan oleh jaringan jantung (ultrasonografi). Hal tersebut memungkinkan dokter untuk melihat struktur jantung, ukuran bilik jantung, ketebalan dinding, dan dinamika fungsi jantung.
MRI dapat membantu dalam menilai kerusakan pada otot jantung dan perubahan struktural yang tidak selalu terlihat pada ekokardiogram. Dengan demikian, pemeriksaan ini lebih sensitif dalam mendeteksi abnormalitas struktur jantung, serta sangat berguna dalam penegakan diagnosis kasus sulit yang sering kali terlewatkan dengan tes metode lain.
BACA JUGA:Manfaat Olahraga Pagi Dibanding Sore atau Malam
BACA JUGA:Cek Kebutuhan Protein Kamu Berdasar Usia
Risiko henti jantung
Sebagian besar kasus kardiomiopati dapat menimbulkan risiko aritmia fatal dan henti jantung yang berakibat pada kematian jantung mendadak.
Kejadian ini justru seringkali dialami oleh pasien yang gejalanya relatif ringan atau bahkan tanpa gejala sebelumnya. Dengan kata lain, komplikasi fatal ini dapat terjadi sebagai manifestasi awal pada penderita dengan kardiomiopati, sebelum gejala lain atau gagal jantung muncul.
Kardiomiopati takotsubo atau dikenal sebagai broken heart syndrome adalah kondisi unik yang gejalanya mirip dengan serangan jantung, yaitu nyeri dada atau sesak napas mendadak.
BACA JUGA:Benarkah Ngopi Berlebihan Bikin Jantungan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara