Kebiasaan Ini Bisa Merusak Otak Kamu
Ilustrasi otak--Foto: ist
BABELPOS.ID - Tahukah bahwa gaya hidup modern dipenuhi kebiasaan yang dapat secara perlahan dan halus merusak kesehatan otak?
Tidak bisa dipungkiri bahwa otak manusia adalah organ yang kompleks dan pusat dari kesejahteraan kita karena mengendalikan pikiran, memori, emosi, dan fungsi tubuh, tetapi ada faktor tertentu yang berkontribusi pada penurunan kesehatan otak.
Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Dr. Raghvendra Ramdasi, Konsultan Bedah Saraf di Rumah Sakit Jaslok di Mumbai mengatakan melihat banyak pasien muda yang tanpa sadar merusak kesehatan otak mereka melalui kebiasaan tertentu.
“Kurang tidur, waktu layar yang berlebihan, kurangnya olahraga fisik, pola makan tidak sehat, stres, penyalahgunaan zat, dan multitasking adalah penyebab umum. Kekurangan tidur mengganggu fungsi kognitif, sementara makanan junk food tidak memiliki nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak,” ungkapnya dalam wawancara dengan HT Lifestyle dikutip dari The Hidustan Times, Minggu (8/9).
BACA JUGA:Catat! Semua Umur Perlu Vitamin D
BACA JUGA:Ini Manfaat Mentimun untuk Kesehatan
Ia juga mengungkapkan bahwa stimulasi berlebihan dari perangkat digital dapat menyebabkan kelelahan mental, dan stres kronis diketahui dapat mengganggu memori dan fokus.
Selain itu, penyalahgunaan zat merusak koneksi saraf, dan multitasking menghambat pembelajaran mendalam dan kreativitas.
“Mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat sangat penting untuk melindungi kesehatan otak dan mempromosikan ketahanan kognitif jangka panjang,” jelasnya.
BACA JUGA:Manfaat Olahraga Pagi Dibanding Sore atau Malam
BACA JUGA:Twice Again, Jam Tangan Minimalis tapi Stylish dari Swatch
Kepala Departemen dan Direktur serta Pemimpin Klinis - Neurologi Intervensi di Grup Narayana Dr. Vikram Huded menjelaskan terdapat banyak efek jangka panjang dari kebiasaan yang terbentuk sejak usia dini terhadap kesehatan otak.
“Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, dan kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat dipulihkan,” kata Vikram.
Oleh karena itu, ia menyarankan orang tua harus memantau penggunaan layar, mendorong aktivitas fisik dan interaksi dengan lingkungan sebagai gantinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara