Tekan DBD, HAKLI Sampaikan Peran Jumantik ke Siswa Peserta MPLS

Tekan DBD, HAKLI Sampaikan Peran Jumantik ke Siswa Peserta MPLS

--

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Himpunan Ahli Kesehatan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka menyampaikan peran juru pemantau jentik (Jumantik) untuk siswa yang mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Materi disampaikan kepada siswa baru SMPN 2 Sungailiat yang mengikuti MPLS, Rabu (17/7).

BACA JUGA:Sinergi Mewujudkan Keadilan Restoratif, Bapas Pangkalpinang Hadiri Rakor Griya Abhipraya

Penyampaian Jumantik yang beberapa waktu belakangan telah dibentuk pada sejumlah sekolah untuk menyikapi bahaya bahaya penyakit DBD. Diketahui, DBD di Kabupaten Bangka jumlah penderita telah mencapai 217 orang pada Juli 2024.

Ketua HAKLI Kabupaten Bangka Boy Yandra mengatakan siswa diberi pengetahuan tentang nyamuk penyebar DBD dan antisipasi untuk pencegahannya. Agar nantinya DBD bisa diberantas menjadi kasus yang seminimal mungkin terjadi di Kabupaten Bangka.

BACA JUGA:Tiga Hari Operasi Patuh Menumbing, Segini Total Pelanggar yang Tertilang di Basel

"Kita sampaikan kepada siswa, DBD ini adalah penyakit yang belum ada obatnya namun pemberantasan sarang nyamuk bisa menurunkan angka sakit demam berdarah," ungkap Boy Yandra kepada Babel Pos, Rabu (17/7).

Pihaknya meminta siswa ikut mengingat keluarga untuk menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas dan menggunakan kelambu saat tidur. Selain itu, disarankan menggunakan obat anti nyamuk untuk mengantisipasi gigitan nyamuk DBD yang biasa terjadi pukul 10.00 dan pukul 15.00 untuk nyamuk aedes aegypti. 

Pihaknya mengimbau siswa tidak menyimpan pakaian lembab di rumah yang kerap dihinggapi nyamuk DBD. Pakaian yang digantung pun kerap menjadi sarang nyamuk sehingga harus dijemur di luar ruangan atau dilipat.

BACA JUGA:Sinergi Mewujudkan Keadilan Restoratif, Bapas Pangkalpinang Hadiri Rakor Griya Abhipraya

Selain itu, penderita DBD pun diharap segera dibawah ke layanan kesehatan agar efek DBD tidak menjadi lebih parah dan penggunaan abate  dilakukan pada tempat penampungan air.

"Sosialisasi yang kita lakukan ini selanjutnya mudah-mudahan anak kita menjadi Jumantik. Insya Allah jentik nyamuk bisa habis dan kasus akan menurun," ujarnya.

Langkah ini juga merupakan aksi dari rakor Dinas Kesehatan, puskemas, sekolah dan HAKLI beberapa waktu lalu untuk mengatasi DBD. Salah satu rencananya adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk.(trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: