Buka Kenduri BNPT di Karya Makmur, Pj Bupati Bangka Ingatkan Tetap Waspada Radikal Terorisme
Pj Bupati Bangka membuka Kenduri di Balai Desa Karya Makmur Pemali.--Foto: Yudi
BABELPOS.ID, PEMALI - Penjabat Bupati Bangka, M Haris Ar mengingatkan, meski relatif aman dari aksi radikalisme atau terorisme, namun masyarakat harus tetap waspada.
Himbauan itu dikatakan M Haris saat membuka kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri "Kenduri" yang digagas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bangka Belitung di Balai Desa Karya Makmur Bangka, Rabu (10/7).
Hadir dalam kegiatan ini Sub Koordinator Pemulihan Korban BNPT RI, Anwar Suhartono, Ketua FKPT Provinsi Bangka, Sri Wahyuni SE, Camat Pemali, Sukma Aditya, Kepala Desa Karya Makmur, Barwi Arkoni SE serta masyarakat.
Kewaspadaan pada ideologi dan aksi radikal dan terorisme menurutnya penting mengingat tindak pelanggaran terorisme sulit terlihat dan menjadi ancaman nyata bagi keutuhan bangsa dan negara.
"Fenomena ini tidak hanya merusak keamanan dan ketertiban, tetapi juga mengancam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," jelasnya.
BACA JUGA:Rakernas FKPT 2024: Bersatu Melaju Untuk Indonesia Maju
BACA JUGA:Lewat Rakornas VII, FKPT Babel Sinergikan Visi Cegah Radikalisme di Tahun Politik
Melalui kegiatan "Kenduri" diharapkan dapat mengedukasi, membangun kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta menjadi sarana untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan seluruh masyarakat.
"Saya menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakan kegiatan Kenduri yang dilaksanakan FKPT Provinsi Bangka Belitung ini," ujar Haris dalam acara yang menghadirkan narasumber Anwar Suhartono dari BNPT, Brigpol Fafa dari Subwil Densus 88 Bangka Belitung dan Praktisi Film Swastika Nohara.
Sub koordinator pemulihan korban BNPT RI, Anwar Suhartono mengatakan tindak terorisme tidak hanya dilihat dari aksi teror, tetapi tindakan tersebut melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) yang menjadi hak dasar setiap manusia.
"Kejahatan terorisme tidak terkait dengan agama tertentu karena saya yakin tidak ada agama satu pun yang mengajarkan tentang kekerasan atau bahkan terorisme," katanya.
BACA JUGA:Kenduri Desa Damai, BNPT - FKPT Babel Tangkal Radikalisme Lewat Nganggung di Baturusa
BACA JUGA:Asyiknya ASIK BANG, Cara FKPT Babel Tebar Semangat Nasionalisme ke Kawula Muda
Ia berpendapat dampak terorisme tidak hanya mengakibatkan korban jiwa namun juga berdampak pada perekonomian, ketahanan, sosial budaya masyarakat dan dampak buruk yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: