Disebut-Sebut Merestui Pungutan di SMP 2 Pangkalpinang, Diknas Panggil Kepala Sekolah
Erwandy-screnshot-
BABELPOS.ID. - PANGKALPINANG - Kasus pungutan yang terjadi di SMP 2 PANGKALPINANG untuk acara perpisahan mengundang, reaksi hebat dari pihak Dinas Pendidikan (Diknas) Kota PANGKALPINANG. Kadis Erwandy membantah tegas jika dikatakan pihaknya merestui pungutan Rp 300 ribu itu.
"Kami tidak pernah merestui soal pungutan Rp 300 ribu tersebut. Jangan sampai ditulis kami merestui itu ya, gak ada itu," kata Erwandy kepada Babel Pos saat dikonfirmasi soal klaim pihak SMP 2 Pangkalpinang.
Seperti yang telah diberitakan Babel Pos bahwa pihak SMP 2 melalui Wakasis Ranti Fawari menyatakan adanya sumbangan Rp 300 ribu telah diketahui melalui 2 pejabat Diknas Kota Pangkalpinang yakni Kabid Sumepi dan Kasi Alhatas. Dimana 2 pejabat tersebut pada Kamis (16/5) telah melakukan konfirmasi langsung pada pihak sekolah.
BACA JUGA:Bahas Pungli di Babel, KPK Datangi Ombudsman
"Kata pihak sekolah sudah ada ya Sumepi dan Alhatas ke sekolah mengeceknya. Tapi belum ada -Sumepi dan Alhatas- laporan ke saya. Nanti akan saya tanyakan langsung kepada mereka langsung," ujar Erwandy.
Soal kegaduhan yang terjadi -atas pengutan- Erwandy berjanji akan menyikapi tegas. Dirinya segera pada Senin (20/5) untuk memanggil langsung pihak sekolah terutama kepala sekolah Herlina.
"Akan kita pertanyakan pada pihak sekolah untuk apa pungutan Rp 300 ribu itu. Kita mau tahu juga seperti apa gambaran mereka itu. Menurut kita juga mahal kali pungutan sebanyak itu. Kalau hanya untuk makan minum paling hanya berapa Rp puluh ribu saja terutama untuk anak-anak," ucapnya.
BACA JUGA:Pakai PH, Kades Permis dan Rajik Bantah Pungli Rp250 Ribu dan Backup Tambang Ilegal
Sebetulnya lanjutnya, soal kelulusan itu sudah beberapa sekolah menghadap guna meminta pertimbangan. "Pak kami itu gini kami itu ada permintaan dari orang tua. Kami itu mau melaksanakan kegiatan kelulusanya itu di sekolah saja. Tapi karena kadang-kadang kondisi sekolah itu terbatas seperti soal parkiran atau segala macamnya," tuturnya.
"Lalu kami dari Diknas sampaikan kami prinsipnya jangan sampai memberatkan orang tua. Bagi kami kalau bisa perpisahan itu gratis saja. Itu kan soal kesenangan anak-anak jangan sampai memberatkan. Perpisahan itu akan acara biasanya pagelaran seni dari anak-anak itulah, ekpresi terakhir mereka," ingatnya. Nah, mana ekspresinya...***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: