Mental Pembeda Garuda Masa Kini

Mental Pembeda Garuda Masa Kini

Pemain Timnas Indonesia sedang berlatih di Qatar.--(ist)

BABELPOS.ID - Kekuatan mental menjadi pembeda antara level timnas masa kini dan di masa lalu. Demikian penilaian Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Erick Thohir.

Menteri BUMN itu menjelaskan mental yang dimaksudkannya adalah bagaimana timnas Indonesia tetap bermain dengan percaya diri dan tidak panik ketika tertinggal gol penalti cepat dari raksasa Asia, Jepang pada laga penutup Grup D Piala Asia 2023 Qatar di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (24/1).

Saat itu, Indonesia tetap memainkan strategi yang diusung yaitu memainkan bola dari kaki ke kaki, walaupun pada akhirnya menelan kekalahan 1-3 dari tim yang dihuni Takehiro Tomiyasu dan kawan-kawan tersebut.

“Walaupun kemarin sayang kena penalti di awal, tapi kan mainnya masih terus confidence. Nah itu yang membedakan mental tim nasional hari ini dan masa lalu. Yang sejak dari awal, saya juga bicara dengan teman-teman media bahwa pembenahan mental harus yang utama,” kata Erick, Jumat (26/1).

BACA JUGA:Kerja Keras Garuda Cetak Sejarah

BACA JUGA:Kalahkan Vietnam, Ranking Indonesia Naik ke 142

Hal ini, kata Erick, adalah hasil yang berbuah manis dari usahanya yang mengagendakan satu dari beberapa uji coba dalam agenda FIFA Match Day dengan melawan tim kuat level dunia.

Paling diingat, Indonesia menantang sang juara Argentina pada 16 Juni tahun lalu di Stadion GBK dimana pada laga itu Merah Putih takluk dengan skor akhir 0-2 melalui gol Leandro Paredes dan Cristian Romero.

“Kenapa kita bertanding sama Argentina, mental. Dan saya mau semua pemain ya, main sama siapapun ya harus siap gitu, jangan melihat, oh ini kalah tinggi badan, oh ini rankingnya lebih bagus ya. Ya kita harus coba gitu,” jelas Erick.

BACA JUGA:Kecewa Gol Kedua Irak, Timnas Protes ke AFC

BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026, Menurut Erick Begini Peluang Indonesia Lawan Irak, Vietnam & Filipina

Kini, Indonesia telah mencetak sejarah karena berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah dan akan bertemu tim peringkat 25 ranking FIFA Australia pada babak tersebut.

Kepastian ini didapat setelah salah satu laga dari Grup F, Oman melawan Kirgistan berakhir sama kuat dengan skor 1-1 dan hal ini membuat Indonesia melaju ke babak gugur sebagai empat peringkat tiga terbaik.

“Dan saya mengucapkan terima kasih kepada pemain, pelatih yang terus konsisten, menghilangkan liburan kemarin Desember, sekarang juga melawan kejenuhan, masih ada,” kata Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara