Program Jahe Merah Gagal? Mantan Karyawan BRM Tak Menduga Ada Serangan Penyakit

Program Jahe Merah Gagal? Mantan Karyawan BRM Tak Menduga Ada Serangan Penyakit

Supiat saat menjelaskan program jahe merah kepada wartawan.--(Sindi/Yandi)

BABELPOS.ID, KOBA - Program Jahe Merah yang dicetuskan Gubernur Bangka Belitung Periode 2017-2022, Erzaldhi Rosman Djohan dinilai gagal dan merugikan rakyat. Selain warga masuk dalam blacklist BI Checking, petani juga mengalami gagal panen.

Mirisnya lagi, program yang melibatkan 400 warga Bangka Tengah ini tidak melibatkan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, sehingga tidak memiliki data terkait siapa saja warga yang mengikuti program Pemprov Babel ini.

Terkait masalah ini, pihak PT. Berkah Rempah Makmur (BMR) angkat bicara. Supiat, mantan karyawan BMR mengatakan dirinya tidak bisa berbicara terkait masalah hutang piutang.

"Kalau hutang piutang, mungkin ke bagian sosialisasi, saya di sini sebagai karyawan BMR, tapi sudah resign, namun masih memiliki tanggungjawab untuk menjelaskan, karena saat itu saya yang ada di lapangan," ujar Supiat di hadapan awak media, Jumat (5/1/2024).

BACA JUGA:Bibit Awal Rusak? Pihak BRM Ungkap Faktor Penyebab Program Jahe Merah Bateng Gagal Panen

Diberitakan sebelumnya, kegagalan panen jahe merah ini dipengaruhi oleh faktor alam, yakni cuaca ektrim, bercak kuning, dan fusarium.

Supiat mengaku kegagalan panen jahe merah ini tidak diduga, karena pada saat dirinya menanam bersama komunitas tidak ada serangan penyakit seperti fusarium.

"Saat saya awal menanam dengan komunitas, penyakit bercak daun ada, tapi sedikit, sayangnya pada saat nanam berjamaah dengan petani ada serangan seperti bercak kuning dan fusarium, dimana saya juga tidak menduga," tuturnya.

"Jujur saja, saya adalah pelaku sekaligus petani yang juga mencoba menanam, tapi saat di komunitas itu berhasil, sayangnya saat berjamaah tidak," sambungnya.

BACA JUGA:Karena Jahe Merah, Ratusan Warga Bateng Kena Blacklist Bank, Ini Rencana Pemkab

Supiat juga merasa kaget, saat masyarakat terus mengeluhkan adanya penyakit yang menyerang jahe merah mereka.

"Yang paling parah ini adalah fusarium, kalau di luar tidak sebesar di Pulau Bangka serangannya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bateng, Dian Akbarini mengaku sudah berusaha berkoordinasi dengan pihak PT. BRM.

"Kita ini sebenarnya tidak dilibatkan pada program jahe merah ini, namun karena ini melibatkan para petani Bangka Tengah, tentu kita akan mengupayakan yang terbaik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: