DPRD Bangka Tengah Gelar RDP Rencana Penambangan di Laut Beriga

DPRD Bangka Tengah Gelar RDP Rencana Penambangan di Laut Beriga

--

"Kita tidak dalam kapasitas mengambil keputusan tapi kita bersikap kita harus optimis dalam mengubah peraturan. Kita dalam kapasitas ini mendengarkan aspirasi rakyat lalu menyampaikan hal ini ke pembuat regulasi. Dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan siapapun tapi kita harus bersikap," katanya.

Ia berharap, semua pihak dapat menjaga kondusifitas sehingga tidak menimbulkan persoalan baru.

"Kita berharap PT Timah Tbk jangan beraktivitas dulu, kalaupun nanti regulasinya tidak bisa diubah sampaikan hal ini dengan gentle kepada masyarakat kepada kami. Tapi tentu disampaikan dengan alasan yang logis," katanya. 

Sementara itu, Kabag Ops Polres Bangka Tengah Adi Putra menyampaikan pihaknya terus berupaya yang menjaga harkamtibmas dan memetakan potensi konflik agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat.

"Kami di sini dalam rangka menjaga harkamtibmas melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Hari ini RDP mendengarkan aspirasi masyarakat yang menolak ada Penambangan IUP PT Timah Tbk di Beriga. PT Timah Tbk dari hulu hilir sudah terpenuhi maka di sini aperlu ada yang menjaga kedua belah pihak agar tidak memaksakan kehendak," katanya. 

Ia berharap, dari masing-masing pihak tidak ada aksi provokatif yang dapat mengganggu Kamtibmas.

"Kalau misalnya dalam perjalanan ada yang memaksakan kehendak timbulnya melakukan tindak pidana anarkis itu artinya kejahatan kalau ada kejahatan itu ada penegakan hukum. Tapi sepanjang komplain  itu sesuai aturan maka kami akan kawal ini," ucapnya. 

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengapresiasi RDP yang digelar oleh DPRD Bangka Tengah sebagai wadah konstruktif untuk membangun sinergisitas dengan berbagai stakeholder. 

"Kita apresiasi forum ini karena ini salah satu bentuk sinergitas yang dibangun. Dan PT Timah Tbk sebagai pemilik IUP akan patuh pada regulasi yang berlaku," katanya. 

Melalui forum ini pula menurut Anggi masih banyak peluang sinergis yang bisa dikolaborasikan masyarakat dan PT Timah Tbk sehingga sektor pertambangan bisa berjalan beriringan dengan sektor lainnya.

"Pertemuan dengan aroma sinergitas ini penting dilakukan dan PT Timah Tbk juga membuka ruang diskusi selebar-lebarnya kepada masyarakat. Dari apa yang disampaikan tadi ada ruang-ruang ekonomi dan program pemberdayaan yang bisa disinergikan bersama," ucapnya. 

PT Timah Tbk kata dia dalam melaksanakan penambangan tidak hanya fokus pada operasi produksi saja. Melainkan juga melakukan program pemberdayaan masyarakat, melakukan pengololaan lingkungan yang berkelanjutan.

"PT Timah Tbk juga punya program TJSL yang disesuaikan dengan potensi desa. Misalnya tadi ada sektor pariwisata yang bisa dikembangkan beriringan dengan sektor pertambangan. Seperti yang sudah dilakukan PT Timah Tbk di Belinyu, kemudian program peningkatan kualitas sumberdaya manusia PT Timah Tbk juga punya program untuk mencegah dan menangani stunting. Di sisi lain, progam pengelolaan lingkungan juga kita bisa disinergikan dengan kelompok nelayan," jelasnya.

"Kita membuka ruang diskusi bagi masyarakat karena masih banyak peluang sinergitas yang bisa dilakukan bersama karena tujuannya juga sama untuk kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat," tandas Anggi. 

Kepala Desa Beriga, Gani mengatakan dengan forum ini juga mereka bisa mengetahui berbagai regualsi yang ada sehingga masyarakat semakin paham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: