Banyaknya Populasi Anjing dan Kucing, Bateng Punya Resiko Tinggi Penularan Rabies

Banyaknya Populasi Anjing dan Kucing, Bateng Punya Resiko Tinggi Penularan Rabies

Jumpa pers daring IDAI menanggapi kasus rabies yang terjadi di Indonesia belakangan ini.- FOTO: RianAlfianto/JawaPos.com-

BABELPOS.ID, KOBA - Penyakit rabies yang biasanya menyebar melalui gigitan hewan bisa berakibat fatal bagi kesehatan manusia.

Apalagi, cukup banyak hewan-hewan liar berkeliaran dan sewaktu-waktu bisa saja menggigit manusia yang kemudian menginfeksi virus rabies.

Tak terkecuali di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), cukup banyak hewan-hewan liar yang bisa dengan mudah ditemukan di pinggir-pinggir jalan dan pemukiman warga, khususnya anjing dan kucing.

BACA JUGA:Bateng Zero Kasus Rabies, DPKP Bakal Data Anjing Liar

Subkordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah, drh Rahmawati mengatakan bahwa ada banyak hewan yang bisa menularkan penyakit rabies.

"Misalnya seperti anjing, kucing, kera, kelelawar, dan masih banyak lagi," ujar Rahma, Kamis, (3/8/2023).

BACA JUGA:Belum Ada Kasus Rabies, Stok Vaksin Anti Rabies Aman

Meski demikian, berdasarkan studi yang ada, Rahma menjelaskan bahwa kebanyakan 98 persen penularan rabies kepada manusia dilakukan oleh anjing.

Kata Dia, sejauh ini, sejak tahun 2019 silam, Provinsi Bangka Belitung telah dinyatakan bebas rabies oleh pemerintah pusat.

BACA JUGA:Rabies Nihil di Bangka Tengah, Hari Zoonosis Sedunia Jadi Peringatan

Namun, Provinsi Babel masih termasuk daerah dengan resiko tinggi terkena rabies, karena populasi anjing dan kucing yang terbilang banyak.

"Kita pernah bikin Forum Group Discussion (FGD) di Provinsi. Jadi, meski kita bebas rabies, tapi resiko kita tinggi," ujarnya.

"Apalagi, ada beberapa juga etnis-etnis di Bangka Belitung yang banyak menyukai anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan," tuturnya.

BACA JUGA:DPPP Basel Gencar Sosialisasikan Penyakit Rabies

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: