Kasus DBD di Bateng Capai 33 Kasus, Tahun Lalu 9 Orang Meninggal
Drg. Anas Ma'ruf--
BABELPOS.ID, KOBA - Dinas Kesehatan Bangka Tengah (Bateng) mencatat ada 9 kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2022 silam di wilayahnya.
Diketahui, DBD adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Bahkan, ada banyak sekali orang yang meregang nyawa dengan penyakit ini.
"Pada tahun 2022, jumlah kasus DBD yang ditangani dan telah dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) berjumlah 266 kasus, dengan 9 kasus kematian," terang Kepala Dinas Kesehatan Bateng, drg. M. Annas Ma'ruf, Kamis, (27/7/2023).
BACA JUGA:Januari Hingga Juni 2023, Laka Lantas di Bateng Capai 22 Kasus, 17 Orang Meninggal
Kemudian, terdata juga ada sebanyak 66 kasus Demam Dengue (DD) dan DBD mendapatkan penanganan pengendalian vektor secara kimiawi dengan menggunakan insektisida (fogging).
Lalu, untuk tahun 2023 ini, sampai bulan Juni diketahui ada sebanyak 33 kasus DBD dan 0 kematian.
"Itu adalah jumlah kasus yang dilaporkan terjadi di wilayah Kabupaten Bangka Tengah dan telah dilakukan PE dan penanganan pengendalian vektor melalui PSN 3M plus," ujarnya.
BACA JUGA:Serahkan SK PPPK Guru dan Teknis, Bupati Algafry Pesan Jangan Terlilit Hutang
PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan salah satu upaya untuk melakukan 3M plus.
Misalnya seperti menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampungan air lemari es, dan lain-lain.
Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, keran air dan lain sebagainya.
"Lalu, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah," tuturnya.
BACA JUGA:Sudah Divonis, Terdakwa Tipikor Lahan Kantor Camat Belum Diproses Indispliner?
Selain itu, untuk tindakan pencegahan tambahan (plus) lainnya yakni dengan menaburkan bubuk larvasida (abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: