Terapung 12 Jam, Ada Ancaman Hiu, Awak Kapal Sudah Pasrah, Hingga Keajaiban Itu Datang

Terapung 12 Jam, Ada Ancaman Hiu, Awak Kapal Sudah Pasrah, Hingga Keajaiban Itu Datang

Para awak KLM Berkah Pandawa Setia saat diselamatkan ke rumah Nelayan Toboali.-Ilham -

BABELPOS.ID, TOBOALI - Peristiwa naas menimpa Kapal layar Motor (KLM) Berkah Pandawa Setia yang tenggelam di perairan Bangka Selatan (Basel) masih menyisakan perasaan tak percaya.

Delapan awak kapal yang berasal dari Selat Panjang Kabupaten Pulau Meranti Provinsi Riau itu, merasa mendapat keajaiban karena berhasil selamat meski terapung di tengah lautan selama 12 jam.

Pertolongan datang dari salah satu kapal ikan nelayan Toboali yang melihat para korban sedang terapung di tengah lautan.

BACA JUGA:Kapal Pembawa 400 Ton Sagu Tenggelam, ABK Terapung 12 Jam

Ke 8 awak KLM Berkah Pandawa Setia yang terdiri dari 1 kapten dan 7 ABK itupun dibawa ke daratan, diselamatkan ke salah satu rumah nelayan Toboali.

Dengan kondisi basah kuyup dan lemas, tampak sekali terlihat dari raut kelelahan di wajah mereka. Meski demikian ada senyuman dari wajah mereka karena berhasil selamat dari tragedi tersebut.

BACA JUGA:Mabuk, ABK KM Jaya Prima Hilang di Laut

Sambil menikmati makanan yang diberikan nelayan Toboali, Kapten KLM Pandawa Berkah, Setia Arianton (43) mengungkapkan, sangat bersyukur bisa selamat dari peristiwa naas diluar prediksi mereka.

"Kami semuanya sangat bersyukur, masih selamat serta dibantu oleh nelayan Toboali bahkan kami disuguhi dengan makanan," ungkapnya, Rabu (19/07).

BACA JUGA: Turun Kapal, 20 Ton Minyak Hitam Diduga Ilegal. Sudah Ada 2 Tersangka

Arianton bercerita kronologi peristiwa naas tersebut bermula saat mereka berlayar pada Jum'at (14/07).

Bersama 7 ABK kapal berlayar dari Selat Panjang dengan tujuan pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara. Kapal membawa muatan 450 ton sagu dan 50 bal pakaian dengan jarak tempuh sekitar 146 mil.

"Lalu pada hari ketiga dengan jarak tempuh sudah sekitar 50 mil, Kepala Kamar Mesin (KKM) melaporkan air terus masuk dan meninggi di dalam kapal. Padahal saat itu 3 pompa air termasuk pompa utama sudah dinyalakan guna membuang air yang masuk ke lambung kapal. Kru kapal menduga kapal mengalami kebocoran usai diterjang ombak tinggi sekitar tiga meter di perairan itu," tuturnya.

BACA JUGA:Kapal Nelayan Muntabak Terbalik Dihajar Ombak Dua Meter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: