Rumput Tetangga

Rumput Tetangga

--

BATALNYA dukungan kalangan pemuda kampung terhadap Bujang dalam Pemilihan Ketua RT (Pilkarete) mendatang gara-gara salah memanggil ahlinya ahli rumput standar sepak bola, membuat trio kwek-kwek harus kembali berpikir keras.  Bagaimanapun kondisi perpolitikan tingkat RT itu tidak boleh dibiarkan.  Ini berbahaya.  

''Suara dari kalangan milenial itu harus kembali kita rebut.  Karena dari hasil hitung-hitungan, ternyata pemilih di kalangan milenial itu mencapai 33,3 persen lebih.  Bayangkan kalau itu lari dari kita,'' ujar Ipank dalam pembahasan ketiganya di posko pagi itu.

''Iya, dan akar masalahnya gara-gara rumput.  Rumput tetangga lebih hijau,  Itu saja,'' ujar Odoy seolah menyederhanakan masalah.

Bujang yang dari tadi hanya diam, tampak tengah berpikir keras.  

''Apa yang disampaikan Odoy itu benar.  Rumput tetangga lebih hijau dan lebih terpelihara,'' tegas Bujang.

''Kamu tahu darimana?'' Ipank memancing.

''Lho, aku kemarin ke lapangan bola kampung tetangga.  Dan memang sangat terpelihara.  Di sekeliling lapangan ada papan peringatan dilarang memasukkan ternak, dilarang membawa sapi atau kambing ke lapangan bola.  Sementara kita lapangannya sudah sangat terbuka, tanpa papan peringatan, semua dibiarkan mengalir.  yah hancur lah,'' tukas Bujang.

''Persoalannya sekarang tidak lagi di rumput Bujang.  Tapi soal suara kalangan milenial yag lari dari kita dalam Pilkarete ini,'' tegas Ipank.

''Lho, kan masalahnya berawal dari gara-gara rumput?'' ujar Bujang.

''Itu hanya penyebab.  Hal yang penting sekarang, soal rumput itu kita abaikan dulu.  tapi bagaimana merangkul mereka lagi.  kalau teryata cukup dengan mengajak minum kopi rame-rame di Warkop Mang Gareng, yah itu kita lakukan.  Kalau memang mesti dengan janji dan sumpah mengambil alih pengurusan lapangan bola itu, ya kita janji dan sumpah sekalian.  Soal itu nanti bisa kita tepati atau tidak, itu urusan nanti,'' ujar Ipank panjang lebar.

''Kalau umpamanya meeka berbalik mendukung kita lagi dengan syarat kita berjanji akan mengambil alih pengurusan lapangan bola itu, lalu setelah menang ternyata kita tak bisa memenuhi harapan mereka, bagaimana?'' tanya Bujang.

''Bujang, maksud Ipank itu, kalau memang kita mesti berjanji dan karena itu kalangan milenial itu mendukung kita, iyah kita berjanji bahkan bersumpah pun oke.  Perkara bisa atau tidak kita memeuhi janji itu, itu tidak penting lagi.  Yang penting tujuan kita sudah tercapai,'' tegas Odoy ikut menjelaskan.

''Lalu, soal rumput tetangga tadi?'' Bujang bertanya.

''Biarkan lebih hijau,'' ujar Ipank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: