Pesan Gus Baha: Jika kamu Mencintai Islam, Jangan Menghina Agama Lain
--
BABELPOS.ID.- Salah satu dai yang populer dan dipanggil dengan Gus Baha, dalam berbagai kesempatan selalu menekankan larangan menghina agama lain.
Nama lengkapnya, K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, namun lebih dikenal sebagai Gus Baha. Ia merupakan ulama yang berasal dari Rembang. Gus Baha menikah dengan Ning Winda asal Pesantren Sidogiri Pasuruan. Ia dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar al-Qur'an.
Seperti dikutip dari https://uin-alauddin.ac.id, ia menuyatakan bahwa menghina sesembahan orang dari agama atau keyakinan lain juga berpotensi merendahkan agama sendiri.
''Sebabnya, penghinaan itu justru membuka kesempatan kepada orang-orang yang dihina untuk balik menghina sesembahan kita,'' ujarnya.
BACA JUGA: Bukti Omongan J Harta, Umat Muslim Rela Dihukum Gantung Usai Bunuh Hakim Penghina Nabi Muhammad
Gus Baha mengingatkan, "Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan."
Ayat ini turun karena sebagian sahabat Rasul yang kala itu begitu bangga dengan agama Islam dan tanpa sadar telah merendahkan atau bahkan menghina agama lain.
BACA JUGA:Nasib Tragis Para Penghina Nabi. Dibunuh dan Terluka Parah Hingga Kematian
Gus Baha juga menambahi bahwa Rasul Muhammad mendapat 'pesan' khusus tentang ini, "Wahai Muhammad, kasih tahu umatmu agar tidak menghina berhala orang-orang kafir; korbannya Aku (Allah)".
Kisah ini beliau nukil dari salah satu karya Sulthanul Auliya, Syaikh Izzudin bin Abdissalam yang menulis bab "Saddu Dzara'i" yang disederhanakan Gus Baha dengan pesan,
"Kalau kamu ingin Allah tidak dipisuhi (dimaki), Islam tidak disakiti; kamu jangan menyakiti agama lain; dan itu adalah bagian dari mencintai Islam."
BACA JUGA:Hina Nabi Muhammad, Diringkus Polisi, Langsung Bungkam Sudah
Gus Baha secara terang-terangan meminta kita semua untuk menghormati agama lain sebab penghormatan itu adalah bagian dari cara kita menjaga agar agama Islam tidak dimaki dan disakiti.
"Jangan kira menghormati agama lain itu bagian dari ikrar, tidak. Itu bagian dari mencintai Islam".***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: