Menjaga Esensi 'Maling Besar'

Menjaga Esensi 'Maling Besar'

Syahril Sahidir--

Dapat ditebak, jika 'maling besar' itu terbukti berarti akan ada 'orang besar' yang terseret dengan 'angka besar' dan berhadapan dengan 'lembaga besar' KPK.  

Nah, jika demikian, nama Babel pun akan jadi 'Besar' wkwkwk...

***

''BANG, gimana ini?  Katanya gak ada Pak Pj Gub lapor ke KPK?'' 

Seorang wartawan Babel Pos datang melapor ke penulis.

BACA JUGA:Agar Tak Salah Memilih Teman, Temani Semua

Sekali lagi, petinggi negeri sekelas Penjabat Gubernur, maka setiap omongannya pasti terpercaya.  Omongannya itu bisa bermakna perintah, bisa berisi nasehat yang harus didengar, bisa juga keadaan yang harus diperbaiki.  

Sebanyak-banyak pihak yang meragukan, tentu masih lebih banyak pihak yang percaya itu ada.  Maklum, yang bicara itu adalah Penjabat Gubernur.

Bahkan, Kajati Babel, Asep Maryono secara tegas menyatakan menunggu dan siap berkoordinasi soal 'maling besar' itu.  Karena, sekali lagi, yang bicara itu adalah Penjabat Gubernur.  Tidak mungkin omongannya itu adalah 'pepesan kosong'.

Namun, soal laporan ke KPK itu sifatnya resmi atau tidak, koordinasi dengan lembaga atau personal, itu persoalan lain.  

Ingat, jangan sampai pernyataan 'maling besar' itu kehilangan esensi.  Karena 'maling besar' itu jika memang terbukti adalah Tipikor, berarti ada hak rakyat daerah ini yag sudah dikebiri oleh si 'maling besar'.  

Bagaimana dengan tudingan DPRD bahwa Pj Gubernur sudah melakukan kebohongan?

Di sini kita akan melihat pertaruhan besar nama lembaga legislatif ini.  Ada tiga kemungkinan yang bakal terjadi.

BACA JUGA:Wahai Pj Gubernur! Pahamilah, Jika Tidak Paham, Tidak Wahai

Pertama, jika segenap anggota DPRD Provinsi Babel ketika memanggil Pj Gubernur hanya 'berkutat' soal 'maling besar' di Pemprov Babel itu dilaporkan KPK atau tidak?  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: