Menjaga Esensi 'Maling Besar'

Menjaga Esensi 'Maling Besar'

Syahril Sahidir--

SUATU hari di kampung, seorang 'maling' dan warga juga merasa dia memang 'maling'.  Tapi warga diam karena tak ada atau tepatnya belum ada bukti. Tiba-tiba muncul seorang tokoh menyatakan bahwa bandit itulah yang 'maling'.  Sayangnya tokoh itu bicara belum ada bukti secara hukum, akibatnya warga jadi gaduh dan justru si tokoh itulah yang dianggap berbohong.  Pertanyaannya, siapa yang paling senang di situ?

Oleh: Syahril Sahidir

CEO Babel Pos Grup

SEKALI lagi, menjadi seorang penjabat apalagi sekelas Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu, yang juga Sekjend sebuah Lembaga Negara terpercaya Ombudsman RI, tentu setiap kata dan langkahnya akan dinilai penuh makna.  

Telunjuk beracun, ucapan pun berbisa.  

BACA JUGA:Maling Besar, Jadi PR Besar

Jadi adalah wajar ketika Penjabat Suganda menyatakan ada 'maling  besar' di Pemprov Babel, daerah ini kontan heboh.  Ketika pernyataannya diragukan, Suganda langsung menyatakan akan melaporkan ke KPK.

Tak berselang lama, pemberitaan bahwa Pj Suganda ke KPK dan melapor benar, lalu heboh lagi.   Sekarang jadi berbalik, karena setelah dikonfirmasi, KPK menyatakan tidak ada laporan Gubernur Babel ke KPK.  Hingga batas ini, Suganda masih bungkam.  Padahal DPRD Babel secara tegas menyatakan akan memanggil Pj Suganda karena dinilai telah membuat gaduh dan melakukan pembohongan publik.

***

BAHASA Pj Suganda ke KPK sesungguhnya bukanlah 'melapor' ke KPK, tapi lebih ditekankan kepada 'koordinasi' dengan KPK.  Kata-kata 'koordinasi' ini tampaknya bukan atau 'belum' dilakukan secara kelembagaan, tapi secara personal.  

Di sini agaknya, Pj Suganda menjelaskan soal dugaan 'maling besar' yang ia kemukakan itu dan menyerahkan kepada 'orang KPK' untuk mempelajari, adakah indikasi pelanggaran hukum terutama Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) atau tidak di dalam dugaan yang ia sampaikan itu.

BACA JUGA:Sanjunglah, Tapi Jangan Menginjak

Kalau 'tidak', berarti tak berlanjut.  Dan tidak ada pihak yang menjadi 'terfitnah'.  

Kalau 'benar', berarti akan menjadi laporan atau malah temuan KPK yang bertolak dari data yang diberikan Pj Suganda.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: