Lempah Kuning Kaleng dari Bateng Diluncurkan, Bisa Bertahan 1 Tahun
Lempah kuning kemasan kaleng siap makan dari Bangka Tengah.--Sindi/Yandi
BABELPOS.ID, KOBA - Salah satu inovasi Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), yakni produk lempah kuning dalam kemasan kaleng siap makan, telah melewati serangkaian pengujian.
Bahkan, belum lama ini, produk yang digagas oleh Dinas Perikanan Bangka Tengah ini, baru saja dinyatakan lolos uji masa simpan (masa kadaluarsa produk).
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Dinas Perikanan Bangka Tengah, Atika Anggraini mengatakan bahwa produk tersebut bisa disimpan selama 12 bulan atau satu tahun dengan suhu ruangan.
BACA JUGA:Inovasi Baru, Lempah Kuning Ikan Segera Hadir dalam Bentuk Kaleng
Ia menuturkan bahwa mulanya inovasi lempah kuning dalam kaleng itu tercetus pada tahun 2019 lalu.
"Awalnya kita lakukan seleksi melalui lomba masak serba ikan pada 2019 lalu, yang salah satunya adalah lomba resep lempah kuning," ujar Atika kepada babelpos.id, Jumat (9/6/2023) di Koba.
Kemudian, didapatlah pemenangnya yakni Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan (Poklahsar) Unggul dari Koba. Setelah itu, dicarikan pabrik yang bisa membantu pengemasan dalam bentuk kaleng untuk skala UMKM.
"Pada tahun 2020 sempat terhenti, karena kendala Covid-19 dan pada tahun 2021, kami difasilitasi oleh Balai Pengkajian Teknologi dan Bahan Alami yang ada di Yogyakarta," terangnya.
BACA JUGA:Penikmat Lempah Kuning Wajib Baca! Ini Manfaat Rahasia Kunyit
Ia menerangkan, saat itu dilakukan pengkajian produk selama beberapa tahap, mulai dari kadar keamanan pangan dan pengemasan.
"Kebetulan balai yang di Yogyakarta itu juga punya mitra kerja yang khusus menangani pengalengan untuk UMKM. Jadi sambil di kaleng, sambil diuji," terangnya.
Kemudian, setelah dinyatakan lolos uji keamanan pangan dari balai tersebut, pada tahun 2022 lalu pihaknya pun menganggarkan untuk memperbanyak produk lempah kuning dalam kaleng.
Selanjutnya, dibuatlah produk lempah kuning dalam kaleng sebanyak 400 kaleng untuk diluncurkan dan diperkenalkan kepada masyarakat.
"Dari 400 kaleng itu, dipotong 80 kaleng untuk pengujian masa simpan dan sisanya untuk dicoba dan dipasarkan dan hasilnya banyak yang menyambut baik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: