Udin Main Tiga Kaki
Bujang Pede--
KALAULAH ini pemilihan Kepala Desa saja, apalagi Pemilihan Kepala Daerah atau lebih besar lagi, tentu gaya dan perilaku Udin si anak nakal itu takkan terbaca oleh siapapun. Kalaupun terbaca, pasti takkan ada yang peduli.
Prsoalannya memang, ini hanya Pemilihan Ketua RT atau Pilkarete. Sehingga langkah si Udin anak nakal itu begitu cepat terbaca, dan lebih dari itu, perilaku si Udin dinilai berbahaya bagi perkembangan politik tingkat RT di kampung itu.
''Belum lagi satu pekan pertarungan untuk pemenangan Pilkarete ini, sudah ada mafia politiknya,'' ujar Ipank bersama Odoy dan sang calon Ketua RT Bujang PeDe sore itu di Warkop Mang Gareng.
''Ini agak ironis dan menggelikan,'' ujar Odoy menimpali.
''Menggelikan bagaimana?'' Bujang tak mengerti.
''Masa kau tak paham siapa yang dimaksud Ipank?''
''Memang siapa?''
''Udin kecil,'' tegas Ipank.
''Apa?!''
Bujang benar-benar naik pitam. Udin bagai benalu yang selalu mengganggunya.
''Apa lagi yang dia perbuat?'' Bujang tak paham.
''Dia sudah bermain di tiga kaki?''
''Jadi kubu si Gentung dia masuk, Kubu Kita dia masuk, kemaren Kubu Simajeha dia masuk juga. Sekarang Kubu Simajeha ia angkat-angkat. Kita dengan Gentung sasaran kampanye hitamnya,'' ujar Ipank senyam-senyum sendiri.
Mendengar diskusi ketiga sohib kental itu, Mang Gareng yang tadi hanya nguping, langsung urun rembuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: