Waduh! Sebulan Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Udah Naik Duluan

Waduh! Sebulan Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Udah Naik Duluan

Edi Romdhoni --

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Harga daging ayam di pasar Pangkalpinang diketahui mengalami kenaikan, kendati perayaan Hari Raya Iduladha 1444 H masih sebulan lagi.

Bahkan dapat dikatakan harga daging ayam naik drastis dari harga pada titik pertama cuma sekitar Rp 23 ribu per kilogram.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Babel, Edi Romdhoni.

BACA JUGA:Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Relatif Stabil

Penjabat Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu bersama Tim Satgas Pangan juga memantau harga daging ayam dan harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Pagi Pangkalpinang.

Edi sendiri turut serta dalam sidak tersebut, ia mengatakan pantauan harga itu dilakukan dalam rangka menindaklanjuti keluhan pedagang ayam yang mengaku sepi pembeli sejak beberapa pekan terakhir karena tingginya harga ayam yang mereka jual.

“Iya (pantauan harga ini) untuk menindaklanjuti keluhan pedagang daging ayam karena sepi pembeli,” kata Edi.

BACA JUGA:Tekan Inflasi, Pj Gubernur Suganda Koordinasikan Penambahan Slot Penerbangan ke Bangka Belitung

Harga daging ayam yang dijual pedagang berkisar Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram. Menurut Edi harga itu naik cukup tinggi sehingga sedikit konsumen yang membeli daging unggas tersebut.

“Kalau harga sudah seperti itu tentu konsumen akan beralih ke yang lebih murah. Kalau tahu tempe lebih murah mending orang pilih tahu dan tempe. Apalagi kalau harga ikan juga murah,” ujarnya.  

BACA JUGA:Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Relatif Stabil

Edi menduga melambungnya harga daging ayam akibat panjangnya rantai distribusi. Pasalnya untuk sampai ke pengecer ada banyak titik yang harus dilewati sehingga berakibat pada tingginya harga jual di titik terakhir. Padahal harga yang dilepas perusahaan pada titik pertama cuma sekitar Rp 23 ribu per kilogram. 

“Sebenarnya intinya itu terlalu banyak mata rantai. Peternak kerja sama dengan perusahaan. Kemudian profesi broker yang modal ngambil-ngambil ke kandang dia bayar cash ke perusahaan. Habis broker ke pemotong. Habis itu ada lapak. Jadi berapa orang. Kalau (setiap titik) ngambil dua ribu, empat orang sudah berapa,” jelasnya seraya menambahkan perlu diskusi lebih lanjut untuk mengatasi persoalan itu.

BACA JUGA:Cek Harga Pangan Usai Lebaran, Pj Gubernur Suganda Sambangi Pasar Air Itam Pangkalpinang

“(Perlu) duduk bersama, kita ini (putuskan) kan mata rantainya. Masalahnya karena mereka (perusahaan) lihat provinsi lain harganya Rp 22 ribu maka mereka Rp 23 ribu. Itu saja,” tandas Edi

Hal sama dikatakan Kepala Disperindag Babel, Tarmin AB, bahwa ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan seperti daging ayam potong, telur, namun hal itu terjadi dikarenakan oleh keadaan secara nasional.

"Pak Gubernur telah berbicara dengan distributor baik itu terkait daging ayam, telur, dan sejenisnya, mereka telah menyampaikan terkait beberapa komoditi yang mengalami kenaikan," ujar Tarmin.

Untuk itu pemerintah provinsi berharap supaya para pengusaha yang bergerak di bidang tersebut agar harga kebutuhan pokok tetap stabil dan lebih baik, kalau harga kebutuhan pokok masyarakat bisa menurun bisa meringankan beban masyarakat yang ekonomi lemah.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: