Siap Terima Jodoh dari Emak, Asal...
Bujang Pede--
URUSAN mimpi indah Emak yang pingin segera mengasuh cucu, tampaknya berlanjut. Sekarang ini, Bujang makin sering jadi sasaran kemarahan. Jangankan salah banyak, salah sedikit saja, Emak langsung bicara nada tinggi.
''Bujang! Makanya kawin. Pokoknya kalau sampai akhir tahun gak ada kejelasan, harus terima jodoh dari Emak,'' ujar Wak Ijah tiap kali marah.
Kalau sudah seperti itu, nadanya, Bujang lebih memilih diam.
Tapi, sore itu, ketika ibu dan anak itu duduk di teras, Bujang merasa inilah saatnya mengungkapkan isi hatinya. Intinya, Bujang pasrah dan menerima kalau memang dijodohkan oleh Emak.
''Jadi, Bujang menerima ya siapapun yang dijodohkan nanti?''
''Iyah, Mak. Bujang juga yakinlah, Emak pasti memilih yang terbaik buat Bujang,'' ujar Bujang PeDe meyakinkan.
Emak kontan tersenyum mendengarnya. Impian mengasuh cucu di usia senja, tampaknya bakal tak lama lagi akan tercapai.
''Yang penting, kalau memang Emak mau menjodohkan Bujang, cewek itu sedapatnya masih orang kampung ini juga. Jadi Emak tak perlu njauh-jauh saat melamarnya nanti,'' ujar Bujang PeDe.
''Iyah, Emak paham,'' terasalah Wak Ijah, anak semata wayangnya itu juga tak mau merepotkan dia.
''Sedapatnya juga, keluarga cewek itu juga, Emak sudah kenal. Jadi gak perlu repot lagi memberi penjelasan soal keluarga kita, Mak,'' ujar Bujang menambahkan.
''Bener juga, Jang. Iyah, mak paham...'' ujar Wak Ijah lagi semakin bangga dengan Bujang.
''Kalau Emak berkenan, Emak lamar aja Maysaroh, kan memenuhi syarat tadi Mak?'' ujar Bujang langsung ke inti maksudnya.
''Bujang! Kalau itu sih bukan jodohin, tapi maunya kamu...'' Wak Ijah langsung mlengos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: