Perenungan yang di Atas

Perenungan yang di Atas

Bujang Pede--

HARI itu Bujang PeDe sengaja tak menampakkan diri. Perasaan berdosa sudah menabrak Bapak Maysaroh yang dikira syetan motor butut, serta merasa malu beberapa kali tak sengaja depan sang idola, membuat Bujang memilih menyembunyikan diri dulu barang sehari.

Apalagi hari itu Emak pergi ke rumah keluarga yang ada hajatan dan sore baru pulang. Suhu udara juga tak lagi terlalu panas.

Namun hal yang mengganjal bagi Bujang, dua sohibnya, Ipank dan Odoy pasti datang.  Keduanya pasti langsung nongol aja ke rumah tanpa permisi masuk kayak rumah sendiri.  Maklum, memang sudah seperti keluarga.

Dari situ timbullah ide Bujang untuk tidur di atas plafon teras yang memang terbuat dari papan tebal.  Itu kerap ia lakukan ketika masih anak-anak dulu.  

Tak lama berselang, benar saja. Dua sohibnya nongol langsung masuk ke rumah mencari Bujang di kamarnya.  Tidak ada.  

Hanya saja, keduanya curiga. Maklum, pintu tak terkunci, sandal Bujang juga ada.  

''Pasti sembunyi. Mau ngerjai kita. Emak pasti sedang pergi,'' bisik Odoy.

Ipank mengangguk tanda mengerti.

''Gini ajalah, kita temui aja lagi May, bilang Bujang pergi merantau. Karena dia merasa malu bertemu Maysaroh lagi,'' ujar Ipank kepada Odoy dengan suara yng sengaja dikeraskan.

''Bagusnya kita tunggu ajalah, siapa tahu Bujang cuma ke warung, kan rumah juga nggak dikunci. Aku pikir inilah peluang Bujang mengungkapkan isi hatinya ke Maysaroh. Kan May sendiri yang nanya kita tadi, Bujang itu serius apa gak dengan dia?''  jawab Odoy dengan suara yang juga dikeraskan agar Bujang yang tengah sembunyi mendengar.

''Kan pesan May tadi minta cepat.  Kalau bisa apapun pesan Bujang sekarang juga kita langsung temui dia.  Kita juga harus paham posisi Maysaroh, karena orang seberang yang mau melamar dia itu kan datang siang in!'' ujar Ipank.

Mendengar itu, gelisah lah Bujang PeDe yang ada d plafon loteng.

Tampak Odoy pura-pura berpikir.  

''Sudahlah, selaku sahabatnya kita sudah berusaha mempertemukan Maysaroh dengan Bujang. Tapi buktinya, yah beginilah.  Kalau memang jodoh, iyah tentu Maysaroh tidak akan lansung menerima lamaran orang dari seberang tu.  Kalau memang bukan jodoh Bujang, iyah Maysaroh langsung terima... Iyah, kita mau bilang apa?''

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: