Tradisi Ziarah Kubur di Babel: Ada yang Kurang Jika Tidak Berziarah

Suasana ziarah kubur di pekuburan jalan Mentok, Pangkalpinang jelang lebaran.--Reza
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Sejak pagi hingga sore di penghujung Ramadan suasana perkuburan Islam di jalan Muntok, PANGKALPINANG kian ramai. Umat muslim melaksanakan tradisi ziarah perkuburan.
Keluarga Sahrial mengaku setidaknya tradisi ziarah ini setiap 3 kali momen besar Islam. Yakni jelang bulan puasa Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha.
“Makam keluarga dan leluhur kami semua ada di perkuburan sini. Jadi sebagai anak dan keluarga besar pasti berziarah saat lembaran dan jelang bulan puasa,” kata Sahrial.
BACA JUGA:Sahirman: Perbedaan itu Adalah Keindahan Islam
Ayah 1 anak mengaku saat di pusara perkuburan dia dan keluarga melakukan sedikit kerja bakti. Seperti membersihkan bangunan makam yang umumnya terbuat dari marmer. Selanjutnya sekeluarga baca yasin, ayat-ayat pendek dan doa-doa kepada penghuni makam.
"Biasanya membaca yasinan itu di makam orang tua saja. Kalau di makam-makam keluarga yang lainya cukup didatangi lalu baca alfatihah dan Kulhu (surah Al Ikhlas),” ucap ayah 3 anak.
BACA JUGA:Ribuan Warga Salat Ied di SD Muhammadiyah Pangkalpinang
Baginya bilamana sampai tidak berkunjung ke makam keluarga setiap momen besar terasa ada yang kurang. Sehingga tradisi ini tak pernah terlewatkan oleh keluarga besarnya.
“Memang sebenarnya kalau doa kepada orang tua yang telah tiada itu dimana saja bisa. Tetapi karena sudah tradisi jadi bilamana sampai tak datang langsung terutama di saat lebaran seperti ini terasa ada yang kurang,” ujarnya.
BACA JUGA: Ternyata Mudah untuk Dapat 4 Paket Umroh, Motor, Sepeda, Kulkas, Smatrphone dari Pj Gubernur Babel
Senada dikatakan pengunjung lainya, Marlina warga Keramat. Ibu 4 anak ini mengaku ada makam orang tua dan suaminya di sana. Sehingga setiap lebaran pasti berziarah dan baca yasinan. Dan juga kebetulan pemakanan suami dan orang tuanya berdekatan sehingga tak perlu jauh-jauh untuk mengunjungi makam satu dengan lainya.
“Banyak sebetulnya makam-makam keluarga besar kita di sini. Tetapi saya prioritaskan ke makam suami dan orang tua saja. Sekalian melihat kondisi makamnya apakah ada yang rusak dan semak. Sehingga kesempatan kunjungi kali ini kita cabut-cabut rumputnya,” ucapnya.
BACA JUGA:Yakesma Babel Bagikan Kado Lebaran Kepada 50 Keluarga
Baginya pribadi mengunjungi makam untuk memperoleh banyak pelajaran terikait arti kehidupan. Terutama untuk mengingat hari akhir dunia dan kematian itu sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: