Bujang Pede: Jawab Rinduku Wahay Maysaroh...
Bujang Pede--
BARU juga sehari Maysaroh mudik atau pulang kampung, Bujang PeDe sudah pasang muka bermuram durja. Seolah rindu teramat sangat.
Padahal, selama ini juga mereka sangat jarang bertemu. Kalaupun bertemu, pasti ribut, maklum Bujang PeDe kadang terlalu Percaya Diri.
Di sisi lain, hal Maysaroh sendiri di kampung keluarganya merasa ada hal yang hilang juga. Meski bukan rindu, tapi kelakuan Bujang PeDe yang menyebalkan kadang membuatnya suka juga.
''Maaf Bang, May lupa pamitan. May sudah pulang kampung, ya Bang,'' ujar Maysaroh sengaja memanacing chat dengan Bujang PeDe.
Menerima chat WA duluan dari Maysaroh, kontan membuat Bujang bagai mendapat sebongkar berlian. Berulangkali HP android butut miliknya ia cium. WA Maysaroh harus tersimpan dalam memori, karena ini bukti bahwa cinta itu ada di relung hati si pujaan hati.
''Sakit kamu Bujang!'' ujar Emak tiba-tiba dari belakang.
''Gak Mak, ngetes suara Hp ini aja,'' ujar Bujang berkelit.
''Ngetes suara kok pakai mulut?'' ujar Emak sembari masuk ke rumah.
''Alhamdulillah, May. Reset khilaf atau restart hati? Yang penting jangan di-shut down. Biarlah diri ini kadang Sedikit error, namun itu bisa diperbaiki, asal jangan nge-blank. Mohon maaf lahir dan batin," balas Bujang setelah berhasil mnguasai diri.
''Oh, gitu ya Bang,'' jawab Maysaroh yang merasa pancingannya langsung kena.
"Menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, sebelum sinyal internet melamban, sebelum kuota habis menipis, hanya maaf dan cintamu saja yang kugubris,'' rayu Bujang PeDe semakin jadi.
Maysaroh juga kian suka. Maklum, ini baginya hiburan juga.
''Benerkah?'' pancing Maysaroh lagi.
"Lha iya, lah May. 'Hari Raya makan ketupat, ketupat dipotong menjadi empat. Walau untuk bertemu kita tak sempat, namun ucapan maaf kukirim cepat,'' tukas Bujang kian bersemangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: