Catatan Interaktif Pada Pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Lepar

Catatan Interaktif Pada Pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Lepar

--


Oleh Agustian Deny Ardiansyah, S.Pd.Gr.
CGP Angkatan 6 SMP Negeri 2 Lepar,
Kabupaten Bangka Selatan

  

IMPLEMANTASI Kurikulum Merdeka (IKM) di sekolah tak terlepas dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Hal itu dikarenakan dasar dari Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah adalah buah pikiran Ki Hajar Dewantara terkait “Pendidikan yang menghamba pada murid”.
    Pendidikan yang menghamba pada murid adalah pendidikan yang memfasilitasi potensi murid untuk dapat menembalkan lakunya sehingga murid mampu memunculkan student agency (kepemimpinan murid) pada dirinya.
Selain itu, pendidikan yang menghamba pada murid adalah pendidikan yang mengakomodir kebutuhan murid dengan menciptakan lingkungan belajar positif berdasarkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
    SMP Negeri 2 Lepar merupakan salah satu sekolah yang terletak di Desa Tanjung Sangkar, Kecamatan Lepar, Kabupaten Bangka Selatan. SMP Negeri 2 Lepar secara geografis terpisah dari daratan utama Pulau Bangka yang dapat diakses melalui jalur darat dan laut dengan sarana dan prasarana sekolah yang cukup memadai.
    SMP Negeri 2 Lepar memiliki latar belakang murid beragam yang berasal dari Desa Tanjung Sangkar dan Desa Kumbung serta Pulau kecil disekitar pulau Lepar yang masih satu administrasi dengan desa Kumbung yaitu Pulau Kelapan.
    Selain dari segi administrasi wilayah, keberagaman siswa SMP Negeri 2 Lepar juga terlihat dari asal suku murid yang didominasi oleh suku Melayu dan Bugis. Orangtua murid sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan pekebun dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
    SMP Negeri 2 Lepar merupakan sekolah yang terdiri dari 6 kelas utama dan dalam proses pembelajaran masih berpatokan pada kurikulum 2013 dan belum mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar dalam struktur kurikulum sekolah pada semester 2 Tahun 2023 ini.
    Terkhusus pada pembelajaran IPS kelas IX di SMP Negeri 2 Lepar, murid harus bergantian meminjam buku IPS kelas IX ke perpustakaan sekolah saat pembelajaran berlangsung.
     Hal itu disebabkan karena jumlah buku IPS yang tersedia untuk belajar murid sangat minim, dimana jumlah buku IPS yang ada tak sebanyak siswa kelas IX yang berjumlah empat puluhan (40) an siswa.
    Atas kondisi tersebut, untuk membekali murid pada materi ajar IPS yang sedang dipelajari, guru meminta murid untuk membaca buku IPS yang tersedia atau mencatat materi ajar IPS yang sedang dipelajari.
    Hal itu dimaksudkan agar murid memiliki bahan bacaan atau materi ketika mengerjakan tugas di rumah atau mempersiapkan materi untuk ulangan atau ujian, dengan harapan materi ajar IPS yang ditulis memberikan pengalaman belajar bermakna bagi murid.
    Alih-alih memberikan pengalaman bermakna, murid menjadi lebih cepat bosan dengan cara mencatat tersebut, terlebih cara tersebut tidak mengakomodir kebutuhan atau keinginan murid, karena pada proses mencatat murid sering bermalas-malasan dan mengeluh.
    Bahkan, setalah Saya amati, ketika murid melakukan aktifitas mencatat, murid “hanya mencatat” apa yang di buku tanpa proses membaca bermakna pada teks yang sedang ditulis. Seolah-olah murid hanya mematuhi perintah guru untuk mencatat materi ajar IPS yang sedang dipelajari.
    Merenung pada kejadian tersebut, maka Saya melakukan refleksi berdasarkan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara pada renungan “pendidikan yang menghamba pada murid” untuk menemukan solusi dan memunculkan studen agency berdasarkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
    Perenungan tersebut kemudian menjadi bahan refleksi bersama dengan murid tantang kegiatan mencatat yang diinginkan murid di kelas IX SMP Negeri 2 Lepar dengan mendengarkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
    Berdasarkan refleski yang dilakukan dengan murid tersebut, kemudian tercetuslah suatu program yang berasal dari suara, pilihan, dan kepemilikan murid terkait dengan catatan interaktif pada pembelajaran IPS dengan nama program “MENAMU IPS” (Mecatat Ala Murid Pada Pembelajaran IPS).
    Program MENAMU IPS (Mecatat Ala Murid Pada Pembelajaran IPS) adalah program yang dilakukan pada pembelajaran IPS untuk menyiasati kejenuhan murid dalam mencatat materi ajar IPS dikarenakan kurangnya buku mata pelajaran IPS.
    Program MENAMU IPS dipilih karena berasal dari suara, pilihan, dan kepemilikan murid dengan tujuan untuk memfasilitasi murid dalam mengembangkan kreatifitas, kemandirian, dan berfikir kritis pada pengelolaan materi ajar IPS sehingga memunculkan studen agency serta disiplin positif pada pembelajaran IPS sesuai dengan sosial emosianal murid.
    Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada Program MENAMU IPS adalah dengan;

1) berdiskusi dengan murid tentang bentuk catatan yang digunakan dalam mengelola materi ajar IPS yang mampu meningkatkan daya kreatifitas, kemandirian, dan berfikir kritis murid,
2) murid memilih cara yang mereka sukai dalam mengelola materi ajar IPS dalam catatan yang mampu meningkatkan kreatifitas, kemandirian, dan berfikir kritis (komik, mind-map, infografis, poster, dan media lain)
3) murid membuat catatat yang akan mereka buat dalam mengelola materi ajar IPS dengan cara yang mereka inginkan (bisa dalam bentuk komik, inforafis, poster, mind-map atau cara mencatat yang murid sukai,
 4) membebaskan murid dalam mengkreasi catatan terkait pengelolan materi ajar IPS pada program MENAMU IPS Mecatat Ala Murid Pada Pembelajaran IPS) baik dalam bentuk warna, gambar, atau ornamen.
    Bahkan untuk mengatasi tantangan yang terjadi selama berlangsungnya program, Saya memberikan berbagai contoh atau bentuk catatan dari komik, mind-map, infografis, poster, dan media lain untuk menambah daya kreasi murid dalam melakukan implementasi program MENAMU IPS (Mecatat Ala Murid Pada Pembelajaran IPS).
    Berdasarkan atas solusi yang telah dilakukan tersebut, guru dan murid melakukan refleksi atas program yang dilaksanakan. Adapun hasil dari refleksi tersebut didapat beberapa poin-poin dalam program yang dilakukan.
    Pertama, murid merasa senang dengan adanya program MENAMU IPS (Mecatat Ala Murid Pada Pembelajaran IPS) tersebut. Kedua murid dapat mengekspresikan ide, gagasan, dan kreatifitas, pada proses mencatat ala murid pada materi ajar IPS dengan ekspresi yang murid sukai, baik dalam bentuk komik, mind-map, infografis, poster dan media lain.
    Adapun yang ketiga adalah Adanya proses membaca bermakna, karena sebelum menungkan ide dan gagasan terkait materi ajar yang sedang dipelajari dalam bentuk komik, mind-map, infografis, poster dan media lain murid membaca terlebih dahulu dan memilih poin-poin penting pada sumber bacaan,
    Keempat, nilai evaluasi materi ajar IPS cendrung baik dan menunjukan peningkatan, dan kelima murid memiliki catatan materi ajar IPS sesuai dengan cara yang murid ingankan.
    Implementasi program yang telah Saya lakukan dengan murid kelas IX SMP Negeri 2 Lepar ini semoga dapat menjadi gagasan baru dan segar terkait berbagai praktik baik pada iklim merdeka belajar utamanya pada aktifitas pembelajaran di kelas dan sekolah. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: