BPOM Uji 101 Sample Takjil Ramadan, Hasilnya?

BPOM Uji 101 Sample Takjil Ramadan, Hasilnya?

Uji cepat sample makanan minuman Ramadan yang digelar BPOM Pangkalpinang.--babel.antaranews.com

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kota PANGKALPINANG melakukan sampling atau uji cepat untuk 101 sample makanan dan minuman yang menjadi menu pembuka di Bulan Ramadan, untuk memastikan menu makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat sehat dan aman. 

"Pengujian cepat untuk makanan dan minuman ini kami lakukan dari 4 parameter yakni pewarna atau metamin yellow, rodamin, formalin dan boraxs," kata Plh BPOM Pangkalpinang, Ria Emelia usai melakukan sampling, di Pangkalpinang, Selasa (29/3).

BACA JUGA:BPOM Pangkalpinang Sukses Raih Rekor MURI Atas Inovasi Tribakti Pangan Aman 2022

Ria mengatakan, sebelum melakukan pengujian ini Tim BPOM Pangkalpinang mengambil 101 sampel makanan dan minuman ringan dari beberapa titik pasar yang ada di kota Pangkalpinang, mulai dari Pasar Air Itam, Semabung, Bukit Merapin, Jalan Mentok, Selindung dan seputaran Masjid Jamik.

"Uji cepat dengan tes kita ini tidak harus di laboratorium, karena dengan waktu beberapa menit sudah ada hasilnya dan cukup akurat. Kita bersyukur hasilnya aman semua, tidak ada yang mengandung formalin dan boraxs, juga tidak ada yang menggunakan rhodamin dan metalin yellow atau pewarna buatan," ujarnya. 

BACA JUGA:BPOM Inisiasi Tribakti Pangan Aman ke Masyarakat Babel

Ria mengimbau masyarakat harus cerdas dalam membeli makanan dan minuman karena akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, walaupun tidak dirasakan sekarang, efeknya akan dirasakan kemudian hari seperti timbulnya penyakit kanker dan sejenisnya.

Selain itu mereka yang senang membuat cemilan, perhatikan bahan baku dan tambahan makanan yang dapat dipastikan dengan cek klik sebelum mengolah makanan dan belilah bahan dari sumber-sumber resmi serta jagalah kebersihan.

Untuk makanan yang mengandung pewarna Rhodamin B dan Metanil Yellow itu masyarakat bisa dilihat secara kasat, karena warnanya terlihat lebih mencolok dibanding dengan pewarna yang memang di perbolehkan khusus untuk makanan.

"Untuk makanannya mengandung boraxs dan formalin, secara kasat mata tidak bisa dilihat secara langsung hanya biasanya terasa dari segi kekenyalan dan banyak disinggahi lalat. Namun untuk lebih meyakinkan kita bisa melakukan uji cepat atau ditindaklanjuti lagi di laboratorium," ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: babelantaranews.com