Ramadhan dan Anak Muda

Ramadhan dan Anak Muda

Rio Setiady- FOTO: Ilust babelpos.id-

KEHADIRAN bulan yang mulia ini menjadi sebuah momentum yang sangat tepat bagi bangkitnya semangat beragama para anak muda atau generasi milenial. Dimana kita ketahui milenial seringkali dominan diidentikkan dengan perilaku dari sebuah kelompok masyarakat yang sering menjadi sorotan, terutama dengan perilaku-perilaku negatif.

Oleh sebab itu datangnya bulan Ramadhan tak boleh dilewatkan begitu saja oleh anak anak muda kita, mereka harus mengambil bagian mengisi kegiatan-kegiatan Ramadhan dengan aktivitas yang bernilai ibadah sebagaimana yang telah disyariatkan.

Di antara aktivitas yang dapat dilakukan oleh generasi milenial agar Ramadhan ini menjadi momentum bangkitnya semangat dalam beragama yakni:

Pertama milenial dapat menjadi orang yang paling utama dan berperan dalam mengisi kegiatan-kegiatan di masjid atau musholla. Sudah bukan zamannya lagi masjid atau musholla aktivitasnya hanya diisi oleh para orang-orang yang sudah lanjut usia. Milenial harus memiliki peran sentral menjadikan masjid dan musholla sebagai pusat peradaban dengan aktivitas ibadah mulai dengan tarawih, tadarus, ngaji kitab dan aktivitas ibadah lainnya.

Kedua di era pesatnya perkembangan teknologi informasi generasi milenial harus mampu menangkapnya sebagai peluang dalam mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya terutama berjihad di media sosial dengan membuat konten-konten yang positif sebagai media syiar dakwah Islam yang rahmatal lil alamin. Sudah saatnya milenial mengisi ruang-ruang interaksi media sosial dengan konten-konten positif sebagai media dakwah yang bernilai ibadah dan pahala.

Ketiga momentum Ramadan ini juga dapat dijadikan generasi milenial sebagai bangkitnya semangat tholabul Ilmi atau mengkaji ilmu-ilmu agama. Millenial dapat mensosialisasikan muatan moderasi beragama di kalangan masyarakat agar tercipta kehidupan yang harmonis, damai dan rukun. 

Yang dapat menampilkan Islam rahmatan lil alamin dan mampu membaur dalam setiap suku bangsa dan ras atau agama. Iya kan jadi perekat hubungan kemanusiaan dengan orang lain tanpa membeda-bedakan dan memecah belah.

Semoga hadirnya Ramadhan ini menjadi refleksi bagi generasi milenial sebagai momentum bangkitnya semangat dalam beragama dan kita semua mampu menjadikan Ramadhan ini lebih baik dari tahun sebelumnya baik dari kuantitas maupun kualitas ibadah kita. 

Lebih-lebih para generasi milenial dapat menjadikan Ramadhan ini sebagai ikhtiar agar menjadi salah satu golongan manusia sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan dari Allah pada hari dimana tak ada naungan kecuali naungan-Nya yakni “seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Rabbnya”. 

Wallahu a’lam bish-shawab..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: