SMAS Setia Budi Bentuk Karakter Guru Lewat Seminar Nasional

SMAS Setia Budi Bentuk Karakter Guru Lewat Seminar Nasional

Seminar Nasional yang digelar SMA Setia Budi Sungailiat di Hotel Boss.--

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Guna meningkatkan pengetahuan serta wawasan para guru, TK, SD, SMP dan SMA Setia Budi Sungailiat mengelar Seminar Nasional dengan pembicara dosen UGM, DR. Muhammad Sulhan S.IP. M.Si., di Hotel Boss Sungailiat, Senin (13/2).

Seminar dengan tema "Membentuk Karakter Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi" tersebut dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Ervawi SP.d. MP.d.

Muhammad Sulhan yang menyampaikan materi revitalisasi fungsi media digital dalam kegiatan pembelajaran, menyambut metaverse dalam dunia pendidikan, menjelaskan, di zaman era teknologi canggih sekarang, masyarakat hidup dalam dunia imaginasi atau metaverse.

Metaverse sebagai sebuah ruang baru berpotensi menciptakan peluang  kreativitas mendukung proses pembelajaran yang belum pernah ada sepanjang sejarah pendidikan.

"Media digital atau media sosial niscaya menjadi idola anak-anak pelajar dan mahasiswa. Prinsip utama dari seorang pendidik adalah menegaskan aturan secara mendasar sebagai langkah pertama, kemudian memantik daya kreativitas agar media digital dijadikan alat yang menunjang proses pembelajaran dan pendidikan," ujar Sulhan.

BACA JUGA:Hadiri HUT SMAS Setia Budi, BPJ Apresiasi Bazar Kuliner Siswa

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Ervawi mengatakan belum tentu yang memiliki otak cerdas itu akan menjadi orang yang sukses, berhasil.

Menurutnya seorang guru bisa memberikan nilai tertinggi kepada siswanya, tetapi belum tentu bisa membentuk karakter siswa, sehingga siswa itu memiliki karakter yang baik.

"Karakter itu dibentuk dari lingkungan keluarga, dari para gurunya di sekolah serta lingkungan, hal tersebut terbentuk melalui proses, yang akhirnya siswa itu memiliki karakter," ujar Ervawi. 

BACA JUGA:3 dari 10 Anak Mengalami Anemia, Pemkab Bangka Canangkan Gerakan Aksi Bergizi di SMA Setia Budi

Dikatakannya, dalam dunia pendidikan peran para guru luar biasa. Karenanya saat pandemi Covid-19 selama dua tahun, siswa belajar mandiri di rumah secara digital. Saat itu siswa tidak pernah bertemu gurunya, kondisinya jadi berubah.

"Apa yang diajarkan sekolah, terkait etika, sopan santun, kedisiplinan hilang, dan saat kembali ke sekolah siswa dan guru seperti orang asing, karena apa karakternya tidak terbangun, karena kelamaan libur," imbuhnya.

"Dan mau tidak mau, suka tidak suka, para orang tua tahu, tugas guru yakni mengajar siswa itu susah sekali, dan itu tidak bisa dilakukan mereka. Karena tugas dan peran guru bukan hanya mengajar ilmu pengetahuan saja, tetapi siswa diajaran dibentuk karakternya, misal sejak pagi siswa sudah bangun, anak ini mandi, sarapan dan berangkat ke sekolah, hal ini anak diajarkan kedisiplinan," ujarnya.

"Dan sampai di sekolah, anak salam dengan gurunya, hal ini kita ajarkan sopan santung kepada siswa. senakal-nakal siswa apabila berhadapan dengan gurunya pasti segan," ujar Ervawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: