Komisi III Minta Invetarisir Hutan Desa

Komisi III Minta Invetarisir Hutan Desa

--

PANGKALPINANG, BABELPOS.ID - Ketua Komisi III DPRD Bangka Belitung (Babel), Adet Mastur meminta Kepala Desa (Kades) di setiap wilayah dapat aktif menginventarisir dan pendataan kegiatan usaha yang masuk dalam kawasan hutannya.

Hal tersebut dinilai penting, sebagai pegangan untuk mengetahui jumlah penduduk yang memanfaatkan kawasan hutan berkebun serta pihak yang melakukan usaha perkebunan di kawasan hutan tersebut.

"Datakan segera, nantinya akan dibentuk kelompok dan diusulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan agar kita mendapatkan legalitas dari pemerintah pusat,” ujar Adet, Kamis (9/2) kemarin.

Disebutkan Adet, bahwa hal ini juga sejalan dengan Pendataan dan Tata Cara Penyelesaian Aktivitas Kegiatan usaha masyarakat yang telah terbangun di dalam kawasan hutan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 tahun 2021 yang disosialisasikan Komisi III.

Sosialisasi turunan Undang-undaa Cipta Kerja ini pun sudah dilaksanakan pihaknya di dua kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, yakni Kecamatan Parit Tiga dan Muntok. "Untuk batas waktu pendataannya akan berakhir sampai tanggal 4 November 2023," paparnya.

Hadir juga mendampingi Adet, Wakil Ketua Komisi III Azwari Helmi beserta anggota, Ringgit kecubung dalam sosialisasi tersebut. Tampak pula Camat Muntok Sukandi beserta para Kepala Desa, Kepala Dusun dan KPHP di Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Usaha perkebunanan rakyat ini, diakui Adet menjadi fokus pihaknya. Sebab perkebunan/pertanian merupakan satu dari dua sektor prioritas dan unggulan Pemprov Babel yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) dan rencana pembangunan jangka panjang menengah (RPJPM).

Disamping itu, sektor perkebunan sangat berdampak memberikan penghidupan bagi masyarakat di desa. "Ini yang menjadi perhatian kita bersama, dan saat ini di Babel terus berupaya membangkitkan perekonomian melalui sektor perkebunan/pertanian. Jika kita berbicara perkebunan/pertanian serta berbicara ketahanan pangan, maka kita butuh kawasan untuk berkebun,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: