Bujang Pede: Lewat Pintu Khusus

Bujang Pede: Lewat Pintu Khusus

--

ANAK gadis Pak Lurah akan menikah. Bujang, Odoy, dan Ipank diundang. 

Mereka sepakat datang bersama. Bujang semangat sekali, karena di pesta nanti ia bisa bertemu Maysaroh. Pasalnya Maysaroh merupakan sahabat sejak kecil dan paling dekat anak Pak Lurah. 

Pesta diadakan di kota. Di sebuah hotel mewah. Maklum, menantu Pak Lurah  juragan tanah.

Berbaju batik dan celana kain, ketiganya melangkah dengan pasti. Bayangan makan gratis, perbaikan gizi, dan dapat souvenir, sudah di benak mereka.

Sampai di gedung ternyata tamu dan undangan banyak sekali. Parkiran penuh dengan mobil dan motor.

Mau masuk ke gedung juga susah. Harus antre. Hanya pejabat dan bos besar yang sepertinya langsung masuk. Masuk melalui pintu khusus. Ada tukisan VVIP.

"Wah, jangan-jangan nanti makanannya habis," kata Bujang.

"Ngak mungkin Jang. Menantu beliau kan orang kaya. Pasti mereka menyiapkan makanan yang banyak.''

Akhirnya sampai juga mereka di depan pintu masuk gedung. Di sini mereka disapa panitia. Gadis muda yang cantik-cantik. Juga pemuda yang ganteng-ganteng.

"Om-om ini teman pengantin laki-laki atau wanita," tanya seorang gadis yang memakai kebaya merah.

"Oh, kami satu kampung dengan pengantin perempuan," kata Bujang.

"Kalau begitu Om lewat pintu kiri ya," sambung gadis itu dengan sangat ramah.

Meski kurang suka dipanggil dengan Om, Bujang, Ipank, dan Odoy manut. Apalagi di depan dan belakang mereka juga banyak yang ngantre menuju pintu yang kiri. 

Mereka terus berjalan pelan. Padatnya antrean yang masuk membuat mereka terpaksa sabar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: