Babel Siap Hilirisasi Timah? RD: Sudah Ada Investor
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel), Ridwan Djamaluddin--
MESKIPUN larangan eksport timah balok hingga saat ini belum ada, namun upaya hilirisasi timah tetap akan diupayakan, dan itu diutamakan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Demikian dikemukakan Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin yanng akrab disapa RD saat ditemui seusai menyambut kedatangan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di VIP Bandara Depati Amir, Jumat (13/1), kemarin.
Jadi di Babel
"Kita tahu, pilihannya kalau larang ekpor (timah) dari timah kita mau buat apa, mau buat solder, tin plate/tin chemical kita sudah tahu. Berapa waktu yang diperlukan sudah, berapa biaya investasi sudah dan kebijakannya," paparnya.
Pihaknya juga menilai, bahwa hilirisasi ini merupakan keharusan guna memberikan nilai tambah serta terbuka luas lapangan pekerjaan. Sebab itu langkah tepat juga perlu dilakukan, yakni hilirisasi jika sewaktu-waktu kebijakan larangan ekspor timah yang menjadi andalan perekonomian Babel dihentikan oleh pemerintah pusat.
"Pastinya kita dalam posisi siap. Jadi misalnya (Presiden) larang ekspor (timah), kita siap!" tegas RD.
RD juga mengklaim bahwa sudah ada beberapa investor lokal maupun luar negeri yang tertarik membangun pabrik di Bumi Serumpun Sebalai.
"Beberapa sudah, bahkan beberapa investor timah sudah menyampaikan ekspresinya siap untuk hilirisasi," kata RD.
Pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI itu menyatakan, secara internal sudah mempunyai hitung-hitung waktu pembangunan, biaya, produk yang akan dibuat hingga lokasi hilirisasi. Untuk biayanya sendiri diestimasikan sebesar Rp400-500 Miliar.
Ia juga tak menampik, bahwa kunjungan KSP Moeldoko (kemarin.red) juga akan menyerap informasi yang penting bakal dilaporkan kepada pimpinan tertinggi.
"Kita akan sampaikan informasi yang akurat, supaya beliau juga mendapatkan penjelasan, kemudian beliau mengatakan akan melihat kegiatan industri, dan kegiatan budaya. Jadi kita sajikan informasi sehingga jika beliau ditanya presiden, beliau bisa menyampaikan informasi akurat tentang Babel," kata Ridwan.
Di internal Pemprov Babel sendiri, ia sudah melakukan pembahasan secara intens terkait pencapaian target investasi dan hilirisasi logam timah di Babel yang juga diikuti Kapala Kadin RI secara virtual Zoom Meeting, serta perusahaan pengelolaan timah di Babel.
Dirinya mengatakan, tak perlu khawatir, sebab dukungan pemerintah sudah lebih dari cukup dan lebih dari serius untuk mendukung para investor yang ingin berinvestasi diBabel. Namun dirinya mengatakan ada beberapa hal yang menjadi catatan dalam rapat ini. Pertama, Pemprov. Kep. Babel terlebih dahulu perlu memastikan kawasan industrinya.
"Jadi nanti dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian dengan didukung oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Pemprov. Kep. Babel dan dinas terkait. Kita pastikan betul Sadai, Tanjung Ular, dan Suge siap secara fisik infrastruktur dan tata kelolanya, kita sediakan lahannya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: