Bujang Pede: Dikeluarkan dari KK
--
PAGI itu Wak Ijah Emaknya Bujang PeDe tampak happy. Ia berencana ke pasar.
Namun, baru saja mau beranjak, volume Emak langsung gas pool. Gara-garanya, salah satu tupperwarenya tak ada di tempat, emak kontan ngamuk. Marahnya sudah masuk level provinsi.
Siapa lagi tersangkanya selain anak tunggal Bujang PeDe. Pasalnya, Bujanglah yang kerap memakai barang mewah itu.
"Sudah kuingatkan kau, jangan sampai tertinggal apalagi hilang!" kata Emak dengan nada tinggi.
Bujang hanya bisa minta maaf. Tapi kali ini Emak tak bisa lagi memberi Bujang kata maaf itu. Soalnya ini kali ketiga tupperware kesayangannya lenyap.
Emak pun masuk ke kamar dan membanting pintu dengan keras. Bujang kaget bukan kepalang. Bergetar rumahnya. Seperti baru saja terjadi gempa 7,3 SR menggoyang bumi.
Beruntung tanpa tsunami.
Tak lama Emak, keluar dengan gulungan kertas putih di tangannya. Keluar kamar Emak kembali membanting pintu.
Sepertinya emak sudah berganti pakaian. Tak lupa tas tangan brendednya yang berwarna abu-abu dicantelkan di tangan kirinya.
"Emak mau ke mana? Jangan pergi Emak. Jangan tinggalkan aku, Mak," rengek Bujang.
"Aku tak minggat Bujang. Inikan rumahku," kata Emak.
"Lalu Emak mau ke mana?" tanya Bujang.
"Mau ke kantor Lurah," kata Emak singkat sambil membanting pintu depan.
"Lah katanya ke pasar. Untuk apa Mak," tanya Bujang mengejar Emaknya yang sudah di teras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: