Zuristyo Firmadata dan Kementerian BUMN Sosialisasi Komitmen BUMN dalam Mengembangkan UMKM
--
Melalui Ekosistem Pasar Digital di Bangka
PANGKALPINANG - Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai NasDem Dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Zuristyo Firmadata menyatakan, keberpihakan terhadap sektor UMKM menjadi salah satu prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN.
Pasalnya, Menteri BUMN Erick Thohir menilai kontribusi BUMN dalam pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44% yoy pada triwulan II 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) akan berkorelasi langsung dengan peningkatan daya saing UMKM.
BACA JUGA: Zuristyo Firmadata Ajak Masyarakat Pahami Peran BUMN Waskita Karya
"Meningkatkan kinerja BUMN itu menyebut UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia," ujar Zuristyo dalam sambutannya pada sosialisasi Komitmen BUMN Melalui Ekosistem Pasar Digital di Bangka Jumat (9/12/2022) lalu.
Karena, lanjut Politisi NasDem tersebut, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) jumlah UMKM di tanah air mencapai sekitar 65 juta pelaku dan menyumbang 62% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai Rp 8.574 triliun.
Ketahanan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global tidak terlepas dari peran BUMN yang sehat sebagai motor pemulihan ekonomi nasional.
BACA JUGA: Gandeng PT Adhi Karya, Zuristyo Firmadata Sosialisasikan Peran UMKM BUMN
Ia juga menjelaskan, UMKM merupakan sektor yang cukup memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Saat ini Jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp 8.573,89 triliun.
"Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia, meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi Pengembangan UMKM melalui berbagai inisiatif maupun sinergi dengan instansi atau lembaga lainnya," paparnya.
Ditambah lagi, kata Bang Tyo, sapaan akrabnya, berdasarkan hasil inventarisir belanja BUMN baik belanja modal maupun operasional (Capex dan Opex), Tahun 2019 tercatat Rp 32,5 triliun belanja pada sektor UMKM yang dilakukan Top 30 BUMN berdasar total aset.
BACA JUGA: Zuristyo Firmadata: Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif
"Memperhatikan hal tersebut, Kementerian BUMN menilai jumlah belanja BUMN pada UMKM masih bisa dioptimalkan. Maka, disusunlah suatu inisiatif pengembangan UMKM yaitu membentuk suatu ekosistem Pasar Digital UMKM yang diberi nama PaDi UMKM," terangnya.
PaDi UMKM merupakan sebuah platform digital yang mempertemukan UMKM dengan BUMN guna mengoptimalkan, mempercepat dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM, serta memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: