Gandeng PT Adhi Karya, Zuristyo Firmadata Sosialisasikan Peran UMKM BUMN

Gandeng PT Adhi Karya, Zuristyo Firmadata Sosialisasikan Peran UMKM BUMN

--

Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

PANGKALPINANG, BABELPOS.ID - Anggota Komisi IV DPR RI Zuristyo Firmadata, S.E, M.M. bersama PT Adhi Karya (persero) menggelar sosialisasi peran UMKM BUMN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di  Fox Haris Hotel Pangkalpinang, Kamis (8/12/2022). 

Dalam sosialisasi ini, Zuristyo menyampaikan bahwa kegiatan sosialiasi peran kemitraan UMKM BUMN ini merupakan bentuk kerjasama antara Komisi VI DPR RI dengan mitra kerja BUMN PT Adhi Karya.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. merupakan BUMN Konstruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia. Zuristyo menyebut, ADHI berdiri sejak 1960 merupakan nasionalisasi perusahaan Belanda dan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai dibursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.

"Adhi memiliki karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan antara lain Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu," kata Zuristyo. 

Dikatakan Zuristyo, ADHI memiliki tagline beyond construction yang menunjukan bukan hanya bergerak di bidang konstruksi. Saat ini ADHI memiliki empat lini bisnis utama yaitu Engineering & Konstruksi, Properti & Hospitaliti, Manufaktur, Investasi & Konsesi.

Bahkan, lanjutnya, saat ini ADHI memiliki 180 Proyek konstruksi yang sedang berjalan beberapa proyek besar diantaranya proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, LRT Jabodebek, MRT Jakarta CP201 dan CP20, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-YogyakartaKulonprogo, Smelter Manyar di Gresik, dan beberapa proyek di Ibu Kota Negara (Fender Jembatan Pulau Balang, Hunian Pekerja Konstruksi, Jalan Tol Segmen 3A Karang Joang-Kariangau).

Adapun Rights Issue ADHI dilaksanakan dengan dasar telah mendapatkan persetujuan dari DPR Komisi VI, Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam saham ADHI sebagai dasar hukum diberikannya PMN, dan Persetujuan efektif OJK pada 14 Oktober 2022.

Setelah dilakukan Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang pada periode 28 Oktober 2022 hingga 8 November 2022, ADHI berhasil menyerap dana sebesar Rp2,6 triliun dengan komposisi Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1,96 triliun dan dana publik sebesar Rp689 miliar. 

"Total dana tersebut sepenuhnya dapat dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional. Proyek-proyek yang masuk ke dalam pendanaan Rights Issue ADHI antara lain To Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian Serpong Timur," bener Zuristyo. 

Lebih lanjut dijelaskan Zuristyo, setelah pelaksanaan Right Issue, komposisi kepemilikan saham di ADHI antara lain 64% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 36% dimiliki oleh Publik.

Ia juga menjelaskan tentang Manfaat Rights Issue untuk Proyek yang di danai yakni manfaat yang diperoleh ADHI dari hasil pendanaan Rights Issue adalah tentu untuk mendorong penyelesaian Proyek Strategis Nasional yang sedang dikerjakan oleh ADHI, ada pembangunan Jalan Tol dan SPAM untuk Air Bersih. 

"Selain itu penguatan modal agar dapat berkompetisi dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Selain pengembangan bisnis, dengan adanya Rights Issue ini tentu diharapkan Perseroan juga memberikan manfaat bagi Pemerintah, Negara dan Masyarakat, salah satu nya, melalui Peningkatan PDB/PDRB, Penambahan Lapangan Kerja, Peningkatan Pajak dan Dividen," jelasnya. 

Politisi NasDem ini menambahkan, dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konektivitas wilayah menuju daerah pariwisata. Salah satunya, Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, ini adalah tol yang ditunggu-tunggu masyarakat untuk sampai ke Kota Yogyakarta atau kota pelajar, tol ini masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: