Beda dengan Nikel, Bauksit, Batubara, Jangan Buru-buru Stop Ekspor Timah

Beda dengan Nikel, Bauksit, Batubara, Jangan Buru-buru Stop Ekspor Timah

--

BABELPOS.ID - EKSPOR Timah selama ini sudah berbeda jauh dengan produk tambang lainnya seperti batubara, nikel, maupun bauksit.

''Ekspor timah selama ini sudah dalam bentuk balok timah dengan kadar 99,9 sekian. Bukan barang mentah. Eksport timah sudah inovasi yang dilakukan pihak swasta sejak 2003,'' demikian dikemukakan Ketua Asosiasi Industri Timah Indonesia (AITI) H Ismiryadi alias Dodot kepada Babel Pos.

Dodot menyatakan, sangat sepakat dengan apa yang dikemukakan kedua pejabat Babel. Karena komoditas tambang timah ini adalah andalan ekonomi masyarakat Babel yang tentu akan berdampak luas jika langsung dihentikan begitu saja.

BACA JUGA:Khawatir Dampak Penyetopan Ekspor Timah, Ini Kata Sekda Naziarto

BACA JUGA:Polemik Stop Ekspor Timah?

Di sisi lain, ujar mantan Ketua DPRD Babel ini, pihaknya dapat memahami keinginan untuk mendorong tumbuhnya pertimahan dari hulu ke hilir adalah dalam rangka peningkatan nilai tambah juga. Namun sekali lagi, untuk menghentikan eksport diharapkan dengan memperhitungkan kesiapan hilirisasi itu sendiri.

Ditegaskan Dodot, produk hilirisasi timah yang diimport selama ini terbilang murah. Dan itu juga harus diperhitungkan. Karena dalam produk hilirisasi itu hanya ada kandungan tin ingot 30%, dan sementara produk lain ada tembaga, perak, hingga besmod dan lain-lain.

''Bukan eskport bahan mentah timah, lalu importnya timah juga? Nah, biaya impor itu juga lebih murah. Ini juga harus diperhitungkan,'' tukas Dodot kemudian.

BACA JUGA:Jika Hilirisasi Belum Jalan, Ekspor Distop, Awas Gelombang PHK!

BACA JUGA:RDP Komisi VII Dengan AITI & AETI Soal Ekspor Timah, Jangan Langsung Stop!

Penegasan Dodot ini menyikapi apa yang dikemukakan Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin sebelumnya yang menyatakan wacana penghentian eksport timah di tahun 2023 mendatang, memang belum final. Presiden RI Jokowi sendiri tampaknya juga belum serta merta menghentikan, dibuktikan dengan melihat bagaimana kesiapan hilirisasi pertimahan hingga sempat datang ke Babel belum lama ini.

Memang dalam kondisi saat ini, terasa tidak tepat jika eksport dihentikan apalagi jika dilakukan secara total. Karena hilirisasi itu sendiri belum siap.

Dan itu diakui Sekda Babel, Naziarto ketika membacakan sambutan Penjabat Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin di acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun anggaran 2023, Selasa (6/12), kemarin.

BACA JUGA:Tolak Stop Ekspor Timah, BPJ: Berikan Masukan yang Berimbang ke Presiden

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: