Bersyukurlah...

KETIKA sang pemimpin itu datang, dia demikian dielu-elukan.  Sang pemimpin juga begitu senang, karena ternyata rakyat begitu mencintai dia selaku pemimpin.  

Oleh: Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup 

"BERARTI salah besar jika ada survey yang menyatakan rakyat mulai banyak yang membenci saya,'' ujar sang pemimpin membatin.

Seperti biasa, sang pemimpin pun mendatangi rakyat yang mengerumuninya. Dan lagi-lagi seperti biasa, sang pemimpin pun langsung bagi-bagi duit disertai tanya jawab sekilas.  

Sang pemimpin yang memang dikenal suka turun langsung itu bertanya kepada salah seorang anggota masyarakat yang lugu.  

''Ayo uangnya untuk apa?''

''Untuk beli paket Pak?''

''Kok untuk beli paket?  Bukan untuk beli Sembako?''

''Iyah, paket Sembako juga, Pak,'' jawab warga itu terus senyam senyum.

''Oh, saya lihat senyum terus, seneng betul tampaknya hari ini?'' pancing sang Pemimpin itu.

''Iya Pak, Alhamdulillah.  Syukurlah...'' ujar warga itu lagi.

''Kok, syukurlah.  Bersyukur untuk apa, ayo?'' pancing sang pemimpin itu lagi.

''Bersyukur Pak, karena Pemilu dulu saya gak milih Bapak.''

Sang pemimpin pun berlalu seraya tersenyum kecut.

Sumber: