BKN Takut Ada Gelombang Protes, Seleksi PPPK Ditunda?

BKN Takut Ada Gelombang Protes, Seleksi PPPK Ditunda?

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala BKN Bima Haria Wibisana- FOTO: Ilust babelpos.id-

Bima: Kemendikbudristek Harus Tuntaskan Dulu P1

PELAKSANA Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengungkap hal krusial yang mengganjal seleksi PPPK 2022.

Ganjalan itu yang menyebabkan BKN belum berani membuka sistem seleksi calon aparatur sipil negara (SSCASN) bulan ini.

Salah satu contoh terkait mekanisme seleksi PPPK guru. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan prioritas satu (P1), yaitu guru lulus passing grade (PG) yang jadwalnya berbarengan dengan P2, P3, dan pelamar umum.

BACA JUGA: Daftar Obat Sirup yang Dilarang Kemenkes Nambah, Nih Dia 102 Obat Sirupnya...

Hal tersebut dikhawatirkan Bima Haria akan menimbulkan potensi gelombang protes dari guru lulus PG.

"Kenapa sih tidak menyelesaikan dahulu 193.954 guru lulus PG sebagai P1. Jangan semuanya diselesaikan tahun ini, seharusnya bertahap," kata Bima seusai penandatanganan kerja sama BKN dengan Universitas Terbuka di Gedung Kualitas, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (23/10).

Dia menegaskan BKN tidak mau gegabah membuka SSCASN sebelum hal-hal krusial itu diselesaikan.

BACA JUGA: Teddy Minahasa Ditahan Polda

Bila Kemendikbudristek tetap memaksakan untuk membuka seleksi PPPK guru pada 25 Oktober, Bima mempersilakan saja. Namun dia mengingatkan bahwa muaranya tetap ke BKN juga.

BKN kurang sreg bila guru honorer K2 yang belum ikut tes PPPK 2021 maupun tidak lulus passing grade (PG) yang disebut P2 ikut diseleksi tahun ini.

Begitu juga dengan P2, yaitu guru honorer sekolah negeri dengan masa pengabdian minimal 3 tahun, terdaftar di Dapodik, belum pernah ikut tes maupun tidak lulus PG.

BACA JUGA: Polsek Muntok Bantu Salurkan Paket Bahan Pokok dari Presiden

"Sekali lagi, ini bukan masalah sistem, ya, karena SSCASN sudah lama siap. Kami hanya minta Kemendikbudristek selesaikan dahulu yang P1 itu," ujar Bima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com