Siswa SMPN 1 Pangkalan Baru Belajar Sejarah Timah Ke Museum Timah Indonesia PGK

Siswa SMPN 1 Pangkalan Baru Belajar Sejarah Timah Ke Museum Timah Indonesia PGK

--

MUSEUM Timah Indonesia (MTI) Pangkalpinang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah bagi masyarakat, pelajar maupun wisatawan yang datang ke Bumi Serumpun Sebalai.

Di Museum Timah Indonesia ini kita dapat mengenal sejarah pertimahan dari zaman kesultanan hingga menjadi sebuah peradaban saat ini.

BACA JUGA: Dukung Sport Tourism Belitung, PT Timah Tbk Sukseskan Belitung Triatlhon Challenge

MTI juga menjadi tempat belajar sejarah pertimahan secara langsung, tak heran banyak pelajar mulai dari TK hingga mahasiswa mendatangi museum ini.

BACA JUGA: Kampong Reklamasi Selinsing PT Timah Tbk Jadi Lokasi Gerakan Penghijauan dan Penebaran Bibit Ikan

Seperti yang dilakukan oleh rombongan pelajar daro SMP Negeri 1 Pangkalan Baru dalam agenda studi bandingnya melakukan kunjungan ke Museum Timah Indonesia, Selasa (4/10/2022).

BACA JUGA: PT Timah Tbk Bersama IIKT Gelar Lomba Membuat dan Menghias Tumpeng

MTI Pangkalpinang menjadi salah satu destinasi yang harus mereka kunjungi karena para pelajar ingin melihat, mengenali dan mengetahui sejarah pertimahan. Karena menjadi bagian dari mata pelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah.

BACA JUGA: Terima Bantuan Kursi Roda dari PT Timah Tbk untuk Suaminya, Kurnia Tak Kuasa Tahan Air Mata

"Kita ada pelajaran sejarah, di kurikulum merdeka itu, kita tidak hanya dituntut untuk belajar di kelas saja tapi kita juga dituntut untuk melihat yang sesungguhnya, maka kami ajak anak -anak didik kami ke Museum ini," kata Pembina Osis SMPN 1 Pangkalan Baru, Muhammad Fadely.

BACA JUGA: PT Timah Tbk Komitmen Jalankan Bisnis Sesuai HAM

Ia berharap dengan kegiatan seperti ini, membuat para pelajar lebih termotivasi, serta mereka dapat lebih mengenal sejarah pertimahan. Apalagi para pelajar merupakan putra-putri Bangka yang sudah sewajarnya  mengenali sejarah pertimahan wilayah mereka sendiri” ujar selaku

Diakui Fadely, ketika pandemi kemarin, para siswa dan guru sangat mengeluhkan, karena proses pembelajaran tidak maksimal. Apalagi kegiatan belajar mengajarnya pun banyak melalui daring.

“Boleh dikatakan kegiatan ini merupakan pelopor di sekolah kami, apalagi kepengurusan OSIS ini baru terbantuk pasca Covid-19. Hampir  dua tahun yang lalu osis kami ini tidak ada, dan inilah pertama kali kita studi banding," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: