Kondisi Kurang Sehat, PDAM Tirta Bateng Targetkan Pendapatan Rp1,6 Miliar

Kondisi Kurang Sehat, PDAM Tirta Bateng Targetkan Pendapatan Rp1,6 Miliar

KOBA - Direktur PDAM Tirta Bangka Tengah, Achamd Barliansyah mengungkapkan pihaknya menargetkan pendapatan senilai Rp1,6 miliar untuk tahun 2022 ini.

Meski demikian, menurut Achmad saat ini kondisi PDAM Tirta Bangka Tengah terbilang kurang sehat. Namun, pihaknya optimis bahwa pada tahun 2024 mendatang, PDAM Tirta Bangka Tengah bisa sehat kembali.

Ia menerangkan, yang dimaksud dengan kurang sehat adalah karena cakupan pelayanan yang masih lemah dan jumlah pelanggan yang masih sedikit.

"Misalnya untuk di Koba ini saja, cuma ada 872 unit pelanggan yang memakai air PDAM, sedangkan untuk Simpangkatis ada sebanyak 182 pelanggan dan Namang sebanyak 380 pelanggan," ujar Achmad, Minggu (19/6/2022).

"Sementara untuk di Pangkalanbaru dan Sungaiselan masih dikelola oleh Dinas PUPR. Kalau yang di Lubuk Besar memang belum ada," tambahnya.

Ia menerangkan pendapatan PDAM Tirta Bangka Tengah pada tahun 2021 lalu terbilang cukup baik dan meningkat banyak dari tahun 2020.

"Pendapatan yang diterima PDAM Tirta Bangka Tengah di tahun 2020 adalah sekitar Rp1,1 miliar dan meningkat di tahun 2021 menjadi sekitar Rp1,4 miliar, sedangkan untuk 2022 ini, kita targetkan setidaknya mencapai Rp1,6 miliar agat tetap ada peningkatan," ucapnya.

Selain itu, dalam rangka menambah minat pelanggan baru, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan pelayanan, salah satunya dengan mengatur jam operasional agar lebih efektif dan efisien.

"Dibandingkan sebelumnya, jam operasional kita sudah lama, yakni dari jam 04.00-17.30 WIB, lewat dari jam itu sudah dimatikan airnya. Meski demikian, rentan waktu tersebut bisa fleksibel, terlebih lagi saat musim kemarau, dimana kebutuhan air bersih masyarakat cenderung lebih meningkat," jelasnya.

"Bisa saja kami tambah jam operasionalnya, karena bagaimana pun juga pelanggan ini harus tetap mendapatkan suplai air bersih," sambungnya.

Oleh karena itu, pihaknya juga tidak akan melakukan perbaikan yang harus mematikan mesin ketika siang hari atau saat jam operasional.

"Kalau ada kerusakan pipa-pipa jaringan yang sifatnya tidak fatal, maka kami lakukan perbaikan pada malam hari, dengan begitu, maka para pelanggan akan merasa puas dan bisa menjadi pemicu, agar semakin banyak masyarakat lain yang mau berlangganan air di PDAM Tirta Bangka Tengah," tuturnya.

"Walaupun tidak banyak, Alhamdulillah setiap bulan pasti ada yang melakukan pemasangan baru. Insyaallah perlahan-lahan kita sudah menunjukkan adanya peningkatan," imbuhnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: