Mei 2022, Babel Inflasi

Mei 2022, Babel Inflasi

PANGKALPINANG - Provinsi Bangka Belitung tercatat mengalami inflasi sebesar 1,35 persen pada Mei 2022 (mtm). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,09% (mtm).

Meski demikian secara tahunan, inflasi IHK Bangka Belitung pada Mei 2022 tercatat sebesar 6,97% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,90% (yoy).

\"Inflasi Mei 2022 terutama disebabkan oleh kenaikan harga ikan selar, ikan kerisi, bawang merah, air kemasan, dan kangkung. Pasokan kedua jenis ikan menurun pada Mei 2022 disebabkan oleh faktor musiman dan cuaca yang kurang mendukung,\" ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Agus Taufik dalam siaran persnya yang diterima Babel Pos, Minggu (5/6/2022).

\"Sementara itu, pasokan tanaman hortikultura seperti bawang merah dan aneka cabai mengalami penurunan disebabkan oleh cuaca yang kurang baik di daerah sentra, sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas hasil pertanian,\" tambahnya.

Agus mengatakan, secara spasial, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 0,85% (mtm) atau 6,94% (yoy). Perkembangan inflasi Mei 2022, dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga komoditas ikan selar, kangkung, bawang merah, daging ayam ras dan rokok filter kretek.

Sedangkan kota Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 2,24% (mtm) atau 7,02% (yoy), terutama karena peningkatan indeks harga komoditas ikan-ikanan (ikan kerisi, ikan selar, ikan kembung, ikan bulat), air kemasan dan angkutan udara.

\"Jadi pada bulan Juni 2022, Bangka Belitung masih berpotensi akan mengalami inflasi seiring dengan masa liburan sekolah, yang cenderung mendorong peningkatan mobilisasi dan konsumsi masyarakat,\" terang Agus.

Untuk itu, lanjut Agus, pemerintah daerah dan seluruh pihak yang terkait perlu melakukan langkah-langkah pengendalian stabilitas harga.

Kecukupan ketersediaan pasokan komoditas terutama volatile food di sentra-sentra produksi dalam dan luar Bangka Belitung, serta kelancaran distribusi komoditas tersebut merupakan hal yang harus diupayakan untuk menjaga pengendalian stabilisasi harga.

Agus menambahkan, dalam rangka meningkatkan efektifitas pengendalian inflasi tahun 2022 di tengah permintaan konsumsi masyarakat yang meningkat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memonitor perkembangan harga dan stok bahan pokok strategis, mempererat koordinasi antar lembaga dan stakeholders terkait, serta mengedepankan pemenuhan pasokan dari dalam wilayah maupun melalui kerja sama antar daerah sehingga inflasi tahun 2022 dapat terjaga.

\"Kerjasama antar daerah yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Pemerintah Daerah lainnya diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan transaksi perdagangan antar pelaku usaha untuk menjaga stabilitas pasokan pangan di Bangka Belitung,\" tukasnya. (pas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: